Sabtu (19/3) malam, Atthasilani Gunanandini, pendiri Astinda (Atthasilani Theravada Indonesia) dan Jasmine Jawie, Intuitive Animal Communicator menjadi narasumber dalam talkshow bertajuk “Loving is Knowing Happiness for AnimALL” yang diselenggarakan oleh Young Buddhist Association dengan Let’s Adopt Indonesia.
Sebagai seorang Intuitive Animal Communicator, Jasmine menuturkan bahwa ia telah memiliki bakat untuk memahami bahasa binatang sejak kecil. Hal ini dikarenakan ia telah terbiasa berkomunikasi dengan hewan peliharaan. Menurutnya, intuisi untuk berkomunikasi dengan binatang adalah bakat alami yang dimiliki oleh siapa pun. Hanya saja, dengan terus berlatih meditasi untuk melatih keheningan diri, maka kemampuan untuk berkomunikasi dengan binatang lebih terasah.
Merawat binatang
Berbicara tentang binatang baik peliharaan maupun bukan, menurut Atthasilani Gunanandini, mereka adalah makhluk yang menggunakan gestur tubuh untuk menunjukkan apa yang mereka inginkan kepada manusia atau pemiliknya.
“Dalam konteks vicara binatang ada yang bisa kita pahami dari binatang ini adalah vibrasi dengan gerakan tubuh mereka untuk berkomunikasi,” ujar pendiri Astinda.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa binatang adalah kelompok makhluk yang termasuk dalam alam tiracchana, yaitu alam yang mana makhluk hidupnya berjalan secara melintang. Alam tiracana termasuk ke dalam alam rendah. Meski binatang adalah makhluk alam rendah, mereka juga bisa untuk terlahir di alam yang lebih tinggi seperti alam Dewa.
“Kalau tujuan kita merawat binatang untuk terbebas dari penderitaan adalah praktik compassion.”
Kendati binatang termasuk makhluk alam rendah, pendiri Astinda ini mengatakan bahwa dengan merawat binatang dapat melatih cinta kasih. Saat merawat binatang secara otomatis si pemilik akan berbagi kenyamanan dengan menyediakan tempat tinggal dan makanan yang baik untuk si binatang peliharaannya. Bahkan pemilik binatang peliharaan akan memberi perawatan kesehatan supaya si binatang ini selalu sehat.
“Binatang itu ingin bahagia, nggak cuma manusia yang ingin bahagia,” sambungnya.
Dengan merawat binatang dengan baik, manusia telah membuat mereka bahagia. Karena bukan manusia saja yang ingin hidup nyaman dan bahagia, tapi binatang juga.
“Kalau tidak bisa merawat, ya jangan menyakiti,” pesannya.
Ketika manusia tidak memiliki cinta kasih yang cukup untuk merawat binatang, paling tidak jangan menyakitinya. Karena saat binatang disakiti, mereka merasa menderita. Padahal lahir di alam binatang sudah penderitaan tersendiri.
Di akhir sesi Jasmine berpesan bahwasanya seorang manusia harus menjaga komunikasi dengan binatang peliharaannya agar hubungan mereka semakin harmonis. Saat manusia sedang mengalami stres pun sebaiknya ditenangkan agar emosi negatifnya tidak menular pada binatang peliharaan.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara