The Union Theological Seminary (UTS) di New York City telah mengumumkan bahwa selama upacara pertemuan tahunannya pada 6 September, Master Zen Thich Nhat Hanh akan dianugerahi penghargaan tertinggi seminari: The Union Medal. Peraih medali sebelumnya termasuk Uskup Agung Desmond Tutu dan mantan wakil presiden Amerika Serikat Al Gore.
Thich Nhat Hanh, yang dikenal oleh para pengikutnya sebagai “Thay” (guru), akan menerima medali untuk tulisan dan ajaran yang secara produktif telah menjembatani spiritualitas Timur dan Barat. Biksuni Chan Duc, seorang perwakilan dari Desa Plum, komunitas Sanggha yang didirikan oleh Thay di dekat Bordeaux di Perancis, akan pergi ke New York untuk menerima medali tersebut atas namanya.
“Thay telah menyentuh secara mendalam ke hati orang-orang dari berbagai latar belakang, kepercayaan, dan pengalaman yang berbeda,” kata Pendeta Dr. Serene Jones, presiden UTS. “Kami sangat bangga bisa mengenali perjuangan globalnya yang luar biasa.”
“Saya sangat senang karena karya Thay telah diakui dan dihormati dengan cara ini. Selamat, Thay! Terima kasih banyak telah berbagi ajaran yang indah dan bijak! Anda adalah inspirasi yang hebat!”, komentar seorang pengikut Thich Nhat Hanh.
Thay bersama sahabatnya Dr. Martin Luther King Jr. Foto Ist
Simbolik
Thay adalah seorang biksu Zen yang terkenal di dunia, penulis, guru Dharma, aktivis perdamaian, dan sarjana, telah menerbitkan banyak publikasi tentang perhatian penuh kesadaran dan kedamaian. Dia adalah salah satu pelopor agama Buddha di Barat dan telah mendirikan banyak pusat meditasi di seluruh dunia.
Lahir di Vietnam tengah pada 1926, Thay ditahbiskan pada usia 16 tahun di Wihara Tu Hieu, di Kota Hue. Pada awal 1950-an beliau aktif dalam gerakan untuk penyegaran agama Buddha di Vietnam. Ia melakukan perjalanan ke AS dan Eropa untuk menyerukan perdamaian dan menyuarakan diakhirinya perang di Vietnam. Thay juga memiliki gelar master dalam bidang agama dari UTS, lulus pada tahun 1963.
Selama berada di AS, Thay bertemu dengan Dr. Martin Luther King Jr. dan mendorongnya untuk bersikap menentang perang. Pada 1967, Martin Luther King Jr. mengirim sebuah surat kepada Komite Hadiah Nobel Norwegia, untuk menunjuk Thich Nhat Hanh agar mendapatkan Nobel Perdamaian. Dalam suratnya Luther King menulis, “Tidak ada orang yang lebih pantas menerima Nobel Perdamaian selain dari seorang biksu yang lembut ini.”
Seminari Theological Union adalah sebuah seminari Kristen yang didirikan pada 1836. Sementara pendidikan di UTS didasarkan pada pemahaman tentang luasnya tradisi Kristen, ajaran ini telah diuntungkan dari wawasan agama lain. Mulai dari semester musim gugur ini, UTS akan mengenalkan dua program lintas agama baru non-Kristen: Keterlibatan agama Buddha dan Lintas Agama, serta Keterlibatan Islam dan Lintas Agama.
“Kami hidup di dunia yang semakin kompleks dengan tradisi keyakinan budaya dan spiritual yang beragam,” kata Greg Snyder, direktur senior Studi Buddhis, yang ditasbihkan sebagai seorang biksu Buddha aliran Zen. “Union memiliki sejarah yang kaya dalam membina inklusi dan membangun rasa welas asih di dalam institusi pascasarjana multi agama dan multi etnis yang menghargai keragaman yang secara unik sesuai untuk memenuhi kebutuhan pendidikan siswa dari tradisi non-Barat serta untuk memperkuat ajaran Thich Nhat Hanh.” (BD Dipananda/Buddhistdoor.net)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara