• Thursday, 4 April 2024
  • Surahman Ana
  • 0

Kongres Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi), yang seharusnya menjadi ajang regenerasi pengurus, berlangsung di Hotel Zia Sanno, Jakarta Utara, pada tanggal 27 hingga 31 Maret 2024, justru berakhir dengan aksi kericuhan.

Acara tersebut awalnya direncanakan untuk memilih ketua baru, namun saat pelaksanaan kongres hampir mencapai akhir, situasi memanas dan berujung pada kericuhan. Video yang merekam kejadian tersebut telah beredar di media sosial dengan durasi 4 menit, menampilkan adegan kekerasan dan teriakan kemarahan. Dalam rekaman tersebut, terlihat beberapa anggota kongres melakukan tindakan agresif, bahkan ada yang melempar kursi.

Arya Putra Gunawan, Sekjen Hikmahbudhi Tangerang Kota, menjelaskan kronologi kericuhan berawal saat sesi pembacaan LPJ bagian keuangan pada kegiatan Rakernas di Mataram oleh Presidium Pusat.  Sikap tidak transparan dari Presidium Pusat terkait LPJ keuangan, mendorong salah satu Ketua Cabang Himakmahbudhi Mataram bersikeras meminta untuk dibacakan isi chat dari Bendahara Umum ke salah satu Ketua Cabang. Hal ini memicu reaksi kemarahan dari Presidium Pusat.

“Salah satu ketua cabang ini ngotot untuk minta dibacakan isi chat, tapi Presidium Pusat bagian keuangan tidak mau menjelaskan, akhirnya dari salah satu cabang memulai kerusuhan, pertama nendang meja lalu banting meja. Lalu ada kursi melayang ke tengah, salah satu anggota Presisidium Pusat ke tengah langsung banting kursi,” ungkap Arya saat diwawancari BuddhaZine pada Selasa (2/4/2024).

Aksi kericuhan juga menyebabkan adanya korban luka yang dialami salah satu anggota kongres. Wilson Sastra, Sekjen Hikmabudhi Cabang Palu, yang menjadi korban kericuhan juga menjelaskan bahwa kericuhan bermula dari adanya dugaan mark up dalam LPJ keuangan rakernas oleh presidium pusat.

“Awalnya masih terjadi cekcok di depan lalu kemudian disusul dengan meninggikan suara dan dari pihak cabang Mataram tetap ngotot untuk minta dibacakan isi chatnya. Kemudian semakin rusuh, dan saya melihat dari sebelah kanan saya ada yang membanting meja berteriak. Saat itu juga saya melihat juga dari sisi kiri saya ada kursi dilemparkan ke tengah-tengah ruangan dan saya melihat datang ketua mengambil kursi tersebut dan ingin mengayunkan kursi tersebut,” terang Wilson pada BuddhaZine, pada Selasa (3/04/2024).

“Lalu saya berinisiatif untuk mengambil kursi tersebut, karena saya tidak ingin ada orang yang terluka. Namun ketika saya ingin mengambil kursi, ada yang mengayunkan kursi ke arah saya sehingga saya mengalami luka seperti ini,” tambahnya lagi.

Karena insiden ini, Wilson mengalami luka di kepala bagian belakang dan di bawah pelipis kiri hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Atma Jaya untuk dilakukan visum. Pada Rabu (3/04/2024) pagi, melalui rekannya, Wilson dikonfirmasi sudah keluar dari Ruma Sakit.

Usai kerusuhan, kurang lebih 20 menit kemudian, akhirnya sidang diskor. Insiden ini menyebabkan 12 cabang dari total 28 cabang yang hadir memutuskan untuk tidak mengikuti sidang lagi, mereka menilai kongres sudah tidak sehat. Akhirnya, 16 cabang sisanya melanjutkan kongres di salah satu vihara di Jakarta Barat, dan terpilih ketua baru. Namun menurut Sekjen Tangerang Kota, Arya Putra Gunawan, kongres tidak sah karena tidak memenuhi syarat yang tertuang dalam ADART.

“Sidang yang dilanjutkan bagi kami tidak sah, karena sesuai dengan ADART untuk sidang kongres sah harus dihadiri oleh setidaknya 2/3 cabang yang hadir. Maka dari itu, karena yang hadir hanya 16 sehingga tidak sah, karena dibutuhkan 19 cabang untuk hadir. Ketua terpilih pun yang sudah mendeklarasikan menjadi ketua menurut kami tidak sah,” pungkas Arya.

Meskipun demikian, hingga berita ini diturunkan, ketua terpilih tidak merespon saat dihubungi BuddhaZine untuk dimintai keterangan terkait insiden maupun tanggapan anggota kongres atas hasil sidang lanjutan.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *