• Thursday, 20 January 2022
  • Shri Caraka Dharma
  • 0

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan jika wisatawan akan bisa naik menuju Candi Borobudur lagi. Terkait dengan itu, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) menyampaikan tiga usulan.

Diharapkan usulan yang disampaikan TWC tersebut bisa segera diputuskan pemerintah pusat. Untuk itu, nantinya wisatawan bisa kembali naik menuju Candi Borobudur dengan pembatasan.

Direktur Utama TWC Edy Setijono mengatakan, saat ini masih dalam pembahasan di tingkat kementerian di bawah koordinasi Kemenko Marves.

“Kita juga sangat berharap semoga bisa segera diputuskan karena keputusan ada di forum tersebut. TWC juga sudah mengajukan usulan tentang format visitor management di zona 1. Usulan itu sedang dibahas di forum itu, untuk kemudian nanti diambil keputusan karena kami juga berharap bisa segera ada keputusan,” kata Edy kepada wartawan di sela-sela soft opening Borobudur Edupark di Mungkid, Kabupaten Magelang, Sabtu (15/01).

Ada tiga usulan yang disampaikan TWC yang nantinya wisatawan bisa kembali naik menuju Candi Borobudur. Selain itu, TWC menjunjung tentang konservasi. Hal ini mengingat Candi Borobudur merupakan bangunan cagar budaya kebanggaan bangsa Indonesia.

“Kita sedang mengatur visitor management. Jadi bagaimana bentuk visitor management yang ideal untuk kawasan Candi Borobudur. Kita mengusulkan di kawasan zona 1 itu ada pembatasan kunjungan,” kata Edy.

Adapun tiga usulan dari TWC untuk bisa naik menuju Candi Borobudur, katanya, meliputi tamu negara dengan level tertentu. Kemudian, untuk perayaan keagamaan nasional seperti Waisak. Sedangkan, ketiga kunjungan terbatas dengan berbayar khusus.

“Pertama untuk tamu negara. Jadi kalau memang ada tamu-tamu negara, yang sifatnya official acara kenegaraan dengan level tertentu. Itu diizinkan untuk bisa sampai naik ke bangunan candi. Kedua, untuk perayaan keagamaan yang bersifat nasional. Yang itu menjadi agenda dari perayaan keagamaan di tingkat nasional, contoh kayak Waisak. Itu kita usulkan untuk itu bisa dilakukan,” ujarnya.

“Ketiga adalah kunjungan terbatas. Kunjungan terbatas ini dengan kuota karena ada berbagai usulan, kami mencoba meramu itu dalam sebuah usulan dengan kuota dengan berbayar khusus. Dari kuota yang sifat berbayar khusus itu juga ada alokasi untuk pelajar 20 persen. Kita TWC ini punya obligation untuk memberikan ruang belajar kepada para pelajar bisa mengakses,” ujar Edy. (Eko Susanto/detikTravel)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *