Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI menggelar Dharma Santi Tri Suci Waisak 2565 TB/2021, Kamis (27/2021). Acara ini dilaksanakan di Auditorium HM Rasjidi Gedung Kemenag RI, dihadiri oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, jajaran menteri kabinet Indonesia Maju, para bhikkhu, dan pimpinan majelis umat Buddha Indonesia yang jumlahnya tak lebih dari 60 orang.
Caliadi, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, dalam laporannya sebagai penyelenggara acara, menyampaikan bahwa Dharmasanti Waisak digelar sebagai upaya meneguhkan moderasi beragama umat Buddha Indonesia. “Tujuan itu sesuai dengan tema Waisak yang kita angkat tahun ini, yaitu “Bangkit Bersatu untuk Indonesia maju,” papar Caliadi.
Menurut Caliadi, moderasi beragama merupakan bagian tak terpisahkan dari jati diri bangsa yang sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. “Kita sangat bersyukur bahwa kita mewarisi Bhinneka Tunggal lka, yang mengandung arti walaupun kita berbeda suku, ras, agama, budaya, pandangan hidup tetapi kita tetap bersatu, rukun dan damai,” lanjutnya.
Pesan Menteri Agama
Sementara itu, Menteri Agama, Gus Yaqut memberikan apresiasi kepada umat Buddha yang telah mendukung garis kebijakan pemerintah dalam menciptakan kehidupan beragama yang moderat. Menurut Gus Yaqut, pesan penting dalam peringatan Waisak tahun ini adalah semangat kebersamaan umat Buddha.
“Pesan ini tersurat dalam tema Dharma Santi Waisak Nasional yang bertemakan Bangkit Bersatu untuk Indonesia Maju. Ini merupakan salah satu implementasi kehidupan beragama yang moderat sebagaimana yang sudah menjadi garis kebijakan Bapak Presiden bahwa moderasi beragama harus dijabarkan dalam setiap kegiatan melalui ceramah, khotbah, dan maupun materi pendidikan secara sistematis,” tutur Gus Yaqut.
Selain itu, kebersamaan intern umat Buddha ini bisa menjadi modal cita-cita bersama menjadikan Borobudur sebagai pusat ibadah umat Buddha dunia. “Di Asean jumlah umat Buddha lebih dari 40%, dengan menjadikan Borobudur menjadi umat Buddha dunia bisa terlaksana seperti yang kita harapkan,” imbuh Menteri Agama.
Sedangkan Presiden Joko Widodo yang hadir melalui virtual juga menyampaikan terima kasih kepada umat Buddha yang sudah patuh, menjalankan ibadah Waisak dengan protokol kesehatan. Kepatuhan menerapkan protokol kesehatan menurut Presiden Jokowi merupakan praktik keagamaan yang mulia, menghormati, dan menghargai sesama manusia, bersama-sama dalam upaya memperoleh berkah kesehatan.
“Peringatan hari Tri Suci Waisak harus digunakan untuk memperkokoh komitmen menghormati hakikat hidup dan kehidupan, menjalankan praktik-praktik kebenaran untuk memperoleh kebahagiaan.
“Praktik-praktik dhamma sebagai pedoman untuk menunaikan tugas dan kewajiban. Dengan menjalankan dharma umat Buddha berkesempatan untuk menata hati, memuliakan keagungan Tuhan, memuliakan harkat dan martabat kemanusiaanya sebagai umat beragama,” tutur Presiden.
Pesan Dharma itu menurut Presiden Jokowi sangat relevan dalam kondisi pandemi saat ini. “Sebagaimana ajaran Dharma, mengendalikan diri dari perilaku buruk, mengembangkan sikap peduli kepada sesama, serta membantu dengan tulus ikhlas,” pungkasnya.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara