• Wednesday, 27 May 2015
  • Firman Lie
  • 0

Bagi warga binaan di Lembaga Permasyarakatan Wanita kelas 2A di Tangerang, terutama warga binaan yang beragama Buddha, patut bersyukur karena sejak 25 Mei 2015 telah diresmikan Wihara Visakha Ghara di dalam lapas tersebut.

Hadirnya wihara dalam lapas bukanlah sekadar ruang puja bhakti umat Buddha yang berada dalam lapas, tapi lebih dari itu, menjadi ruang untuk belajar, berlatih, dan berbagi. Tentu belajar dari perjalanan hidup dan melihat Dhamma sebagai tuntunan, berlatih diri; karena ruang yang tenang telah menjadi arena latihan yang mungkin membantu dalam pencarian hakekat kehidupan yang baik. Dan tentu saja menjadi ruang berbagi untuk semua yang kumpul dan melakukan puja bhakti di wihara tersebut, saling sharing Dhamma, saling menguatkan dan diharapkan kemudian hari warga binaan lapas bisa kembali pada keluarganya dalam keadaan penuh kesadaran dalam Dhamma.

Peresmian wihara dengan acara yang sederhana namun sangat khidmat, apalagi acara diisi oleh Visakha Choir yang membawakan lagu Jalan Dhamma dan Melodi Kehidupan. Grup nyanyi yang berjumlah 8 wanita warga binaan ini layaknya seperti grup yang profesional di atas panggung.

Warga binaan hari itu betul-betul mendapat berkah tak terhingga, karena acara peresmian ini dihadiri dan diberkahi oleh 21 Sangha dari Thailand dan Sangha Agung Indonesia. Sejumlah pejabat juga hadir, yaitu Ketua Lembaga Permasyarakatan C Murbihastuti, Kakanwil Kemenhumham Susi Susilawati, dan seorang anggota komisi III DPR RI Ichsan Soelistyo.

Visakha Ghara dimulai dibangun sejak 19 Januari 2015 dan selesai pada 19 April 2015, dengan menempati tanah seluas 5 x 12 m. Pembangunan wihara ini berawal dari kebijakan Kalapas sesuai UU pembinaan rohani permasyarakatan, maka Kalapas mengizinkan dibangunnya sarana ibadah bagi semua pemeluk agama di dalam lapas, tak terkecuali bagi umat Buddha.

Berdirinya Visakha Ghara juga tak lepas dari kerja keras Lim Han Tiong atau yang lebih akrab dipanggil Achonk. Anak muda ini yang gigih menginisiasi bimbingan rohani Buddha di sejumlah lembaga pemasyarakatan, termasuk di Lapas Wanita kelas 2A di Tangerang hingga akhirnya berdiri Visakha Ghara.

Pembiayaan pembangunan wihara berasal dari donatur Buddhis yang berasal dari warga binaan maupun dari masyarakat Buddhis umum yang berhasil mengumpulkan dana Rp 400 juta, namun tidak termasuk aset-aset yang kemudian disumbangkan lagi oleh donatur berupa AC, sound system, keyboard, dan lain-lain.

Nama wihara “Visakha Ghara” diambil dari nama seorang tokoh wanita di masa Buddha yang menjadi penyokong utama Buddha pada masa itu, Visakha.

Visi dan misi wihara dalam lapas ini adalah memberikan pembinaan rohani Buddha serta memberikan edukasi Dhamma kepada warga binaan agar mereka semua dapat memahami dan menyelami Dhamma yang selama ini lepas dari bagian hidupnya. Semoga…

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *