Memperingati Hari Suci Waisak 2567 BE yang jatuh pada hari Minggu (4/6) mendatang, Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo, mengumumkan bahwa sebuah replika patung Buddha Tidur yang berukuran cukup besar telah dipasang di plaza Balai Kota Solo. Tidak hanya itu, puluhan ornamen lain dalam bentuk stupa dan lampion juga telah dipasang di sekitar patung tersebut.
Di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Solo, terdapat pula lima replika patung Budha lain yang dipajang. Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa pemasangan ornamen dengan nuansa agama Budha ini bertujuan untuk menyemarakkan peringatan Hari Suci Waisak 2567 BE. Gibran Rakabuming Raka menyatakan tidak ada yang perlu ditakutkan untuk merayakan hari besar semua agama.
“Banyak yang mengatakan Solo kok berani sekali, saya jawab memang apa yang perlu ditakutkan? Kadang saya lihat di beberapa kota lain perayaan seperti ini atau bahkan pembangunan tempat ibadah ada yang dipersulit. Jadi Solo ini benar-benar menjadi percontohan,” jelasnya.
Di tahun ini, umat Buddha pun turut merasakan dampak toleransi di Kota Solo dengan akan diselenggarakannya perayaan Waisak bersama untuk pertama kali. Perayaan akan digelar pada 18 Juni mendatang di Balai Kota Solo.
Penampakan Balai Kota Solo pada Rabu (31/5), terpasang beragam ornamen sebagai persiapan perayaan Waisak. Patung Buddha tidur dan lima pertapa terpasang di depan Balai Kota dengan hiasan stupa-stupa di sekitar rupang. Lampion bergelantungan di pepohonan yang berada di area Balai Kota.
Tepi kanan kiri sepanjang jalan masuk balai dihiasai begitu banyaknya bendera Buddhis dan stupa pancawarna. Sementara bagian atas gapura pintu masuk terhiasi oleh stupa-stupa replika Candi Borobudur dan tulisan “Selamat Hari Tri Suci Waisak 2567 TB”. Berderet di belakang gapura, barisan lampion terpasang rapi.
Sutrisno, ketua panitia menyampaikan bahwa proses pemasangan melibatkan beberapa vendor dan dibantu umat Solo.
“Memang target kita paling tidak satu minggu sebelum acara sudah selesai pemasangan, saat ini tinggal beberapa bagian yang masih harus dipasang. Tapi secara keseluruhan sudah selesai. Dalam prosesnya kita memang melibatkan beberapa vendor dan juga dibantu oleh para umat Buddha di Solo,” terang Sutrisno. [MM]
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara