• Saturday, 26 July 2025
  • Surahman Ana
  • 0

Foto: Ngasiran

Di momen bulan Suro, tepatnya pada Selasa Kliwon (22/7/2025), kembali digelar upacara “Ruwat Sukerta” di Dusun Krecek, Desa Getas, Kec. Kaloran, Temanggung, yang diikuti oleh 52 peserta baik dari desa maupun kota. Ruwatan tahun ini dihadiri oleh lima Bhikkhu Sangha diantaranya Bhante Dhammakaro, Bhante Dittisampano, Bhante Subhacaro, Bhante Khemadhiro, dan Bhante Upasanto.

Turut hadir dalam acara Camat Kaloran Juli Riastiana Trisnamurti, Tokoh Spiritual Indonesia Ponorogo Davit, Pengurus Spiritual Indonesia Jawa Timur Adiek Sulisitiyono dan Guru Besar Pencal Silat Indonesia dari Kediri Joko, serta perangkat desa setempat. Upacara ini juga melibatkan puluhan pengurus vihara dan manggalia dari berbagai dusun lainnya di wilayah Kecamatan Kaloran.

Rangkaian upacara diawali dengan pengambilan air dari 17 sumber mata air yang tersebar di berbagai dusun termasuk dari Umbul Jumprit di bagian barat Kabupaten Temanggung, pada Minggu (20/7). Sementara di hari H, acara dimulai sejak pagi sekitar pukul 09.00WIB dengan prosesi peserta menuju lokasi ruwatan yaitu pelataran Mandala Buddha Bhavana Dusun Krecek, dilanjutkan dengan pembacaan paritta dan pemberkahan oleh para Bhikkhu Sangha.

Selanjutnya, peserta dan para hadirin mengikuti pagelaran wayang kulit Murwokolo dan pembacaan Rajah Kolocokro oleh Ki Suratno. Pagelaran ini merupakan simbolik serta pengantar menuju upacara puncak ruwatan yaitu pemandian atau siraman peserta ruwat dengan air bunga. Usai siraman, para peserta melakukan prosesi menuju Kali Code untuk melakukan larungan beragam sesaji, simbol pelepasan segala kotoran batin dan segala kemalangan. Sesi siang ditutup dengan penampilan seni rakyat dari Dusun Batur Sari, Desa Tleter, Kaloran.

Malam harinya, dilanjutkan dengan prosesi mengelilingi dusun pada pukul 19.00 WIB. Dilanjutkan dengan seremonial yang diisi acara terapi jamas, kendurian, dan diakhiri dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Bhante Dhammakaro, menyampaikan bahwa petingnya bagi umat Budha tetap melestarikan tradisi prosesi sebagai wujud menabur dan mengembangkan energi positif bagi lingkungan sekitar.

“Prosesi sudah dilakukan sejak jama Sang Buddha, kala itu di sebuah kerajaan terjadi wabah, kemudian Sang Buddha bersam para umat melakukan prosesi mengelilingi kerajaan untuk menebar energi positif melalui pembacaan paritta,” terang bhante.

Davit, Tokoh Spiritual Indonesia Ponorogo , menjelaskan bahwa ruwatan menjadi simbol pembersihan batin dan lahir, “Tidak hanya ruwatan secara pribadi, tetapi beberapa tradisi Jawa juga sebagai wujud pembersihan seperti nyadran dan bersih dusun. Tradisi di Bulan Suro ini sudah berlangsung lama dan bertahan hingga saat ini. Bulan Suro ini menjadi momentum untuk membangkitkan kesadaran, mengheningkan batin, membersihkan pikiran, serta menumbuhkembangkan welas asih kepada semua makhluk,” jelasnya.

Camat Kaloran, Juli Riastiana Trisnamurti, memberikan apresiasi dan dukungan atas pelaksanaan upacara ruwatan ini. Ia menilai bahwa kegiatan tersebut sebagai wujud penghormatan serta mendoakan para leluhur.

”Kegiatan ini untuk melestarikan budaya Jawa, dan mendoakan para leluhur kita. Dan ini peru kita sampaikan kepada anak-cucu kita supaya bisa memahami kegiatan ruwatan dan kegiatan di bulan Suro, sehingga ke depan budaya Jawa ini tetap lestari. Ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur,” tutur Juli.

Pengurus Spiritual Indonesia Jawa Timur Adiek Sulisitiyono, merasa bangga bisa turut hadir dalam upacara sakral tersebut. “Saya sangat senang bisa mengikuti upacara ini, tentunya dengan upacara ini bisa memberikan dampak positif bagi seluruh warga di sini,” ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan terapi jamas oleh Joko, Guru Besar Pencak Silat Indonesia. “Jamasan ini sudah dikenal sejak jaman Prabu Airlangga. Ini bukan klenik, tapi teknik penyembuhan dan juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh melalui saraf-saraf lidah,” terangnya.

Acara dilanjutkan kendurian dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit hingga pagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *