Foto: Patria
Dalam suasana penuh khidmat, sebanyak 300 calon samanera mengikuti prosesi pencukuran rambut sebagai bagian dari program Pabbajja Samanera Sementara yang diinisiasi oleh Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) bekerja sama dengan Sekolah Perguruan Buddhi. Acara yang berlangsung pada hari Rabu, (17/12) menjadi momen penting bagi peserta Pabbaja sebagai awal memasuki latihan menjalankan kehidupan seorang samana.
Rangkaian upacara diawali dengan simbolis pencukuran rambut oleh orang tua atau anggota keluarga dari masing-masing peserta. Para orang tua dengan hati-hati memotong rambut anak atau sanak keluarga mereka menggunakan gunting yang telah disiapkan, yang diletakkan di atas daun teratai sebagai simbol kesucian. Tahap ini dilanjutkan oleh para anggota Sangha yang menyempurnakan pencukuran hingga kepala para calon samanera benar-benar bersih, termasuk alis dan kumis.
Wakil Ketua Panitia Pabbajja Samanera Sementara MBMI, Fatmawati, S.E., menjelaskan makna mendalam dari prosesi ini. “Upacara potong rambut adalah wujud tekad bulat seorang calon samanera dalam mengucapkan Aditthana. Dengan memotong rambut dan alis, mereka melepas keduniawian dan melatih diri untuk menjalankan Dhamma dan Vinaya sesuai jejak Sang Buddha,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa bagi umat Buddha, rambut merupakan mahkota yang melambangkan ego duniawi, sehingga mencukurnya adalah langkah awal menuju ketenangan batin.
Momen pencukuran rambut ini tidak hanya menjadi perjalanan spiritual bagi para calon samanera, tetapi juga momen emosional bagi keluarga yang hadir. Banyak yang merasa terharu melihat kesungguhan dan keberanian anak atau sanak keluarga mereka dalam menapaki jalan Dharma. “Perasaan senang dan haru bercampur jadi satu. Ini adalah langkah besar bagi mereka untuk melatih diri,” ujar salah satu orang tua peserta.
Ketua Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia, Agus Jaya, mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya program ini di Sekolah Perguruan Buddhi. “Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa bangga kepada umat Buddha akan identitas mereka sebagai pengikut ajaran Buddhasasana. Kota Tangerang hari ini menjadi pusat kebahagiaan dan berkah bagi umat Buddha,” ucapnya dengan penuh semangat.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para donatur dan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya program yang berlangsung dari 17 hingga 31 Desember 2024. “Kehadiran 300 calon samanera ini menjadi simbol harapan dan kebangkitan spiritual umat Buddha di Indonesia,” tambahnya.
Acara ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai Buddhis dalam komunitas, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat umum untuk melihat pentingnya dedikasi dan ketulusan dalam menjalani kehidupan spiritual. Dengan prosesi pencukuran rambut ini, para calon samanera telah mengambil langkah pertama yang penuh makna dalam perjalanan mereka untuk mengikuti jejak Sang Buddha.
Semoga kegiatan ini membawa berkah bagi seluruh umat Buddha dan masyarakat, serta menjadi momentum untuk terus melestarikan ajaran luhur Buddhasasana.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara