Salesforce, perusahaan perangkat lunak dan komputasi awan berbasis di San Fransisco, AS mengundang lebih dari 20 bhiksu dan bhiksuni ke konferensi tahunannya, “Dreamforce 2016”, yang diadakan pada tanggal 4-7 Oktober lalu. Para bhiksu dan bhiksuni dari pusat meditasi Plum Village, Perancis Selatan di bawah pimpinan Master Zen Thich Nhat Hanh. Mereka diundang untuk mengajarkan meditasi dan teknik kesadaran kepada para peserta konferensi.
Ven. Phap Lai, salah satu bhiksu yang menghadiri konferensi itu, menjelaskan bahwa meditasi adalah cara hidup yang bila terpadu dengan kehidupan sehari-hari seseorang akan mampu membawa keuntungan dan kebahagiaan lebih. Itu bukan cara untuk mengungguli pekerjaan atau kunci kesuksesan.
“Apa yang kami berikan adalah cara untuk membawa kebahagiaan sejati dan abadi ke dalam hidup Anda, yang mampu menghasilkan buah dalam pekerjaan Anda. Karena orang yang bahagia cenderung memiliki kesuksesan lebih dalam, mereka berkomunikasi lebih baik, stres lebih kurang,” jelas Ven. Phap Lai.
CEO Salesforce Marc Benioff –orang terkaya ke-150 dunia menurut Forbes– mengundang para bhiksu dan bhiksuni untuk mengajarkan meditasi dan kesadaran kepada peserta yang tertarik dalam kegiatan yang berlangsung selama empat hari tersebut. Konferensi tersebut dihadiri lebih dari 170.000 tamu dan peserta. Dalam pidatonya, Benioff berterima kasih kepada para bhiksu dan bhiksuni yang telah menghadiri konferensi tersebut dan memberitahukan para hadirin bahwa ia mengundang mereka untuk mengajarkan staf Salesforce dan para tamu bagaimana cara bermeditasi dan menenangkan diri dan rileks. “Kami sangat membutuhkannya,” jelasnya.
Ketika Benioff sedang mendesain kantor pusat perusahaan di San Fransisco, Master Zen Thich Nhat Hanh menginap di rumahnya beserta 30 bhiksu dan bhiksuni. Diundang untuk mengunjungi gedung pencakar langit di San Fransisco, para bhiksu dan bhiksuni tidak menyetujui apa yang mereka temukan.
“Mereka bilang semua orang berbicara dan bekerja di saat yang bersamaan, dan saya bilang, itu yang kami lakukan di sini,” ucap Benioff kepada grup kepala bagian informasi dan inovasi di Konferensi Tingkat Tinggi Forbes CIO di Half Moon Bay pada bulan Maret tahun ini. Atas saran para bhiksu dan bhiksuni, Benioff setuju untuk menyertakan area kesadaran pada setiap lantai di gedung kantor baru Salesforce.
Pada konferensi tahunan perusahaan sebelumnya, intisari pidatonya telah menyertakan pembicaraan mengenai kesadaran, namun Dreamforce 2016 telah membuat rekor baru dengan 25 sesi yang berfokus pada subyek, serta keikutsertaan para bhiksu dan bhiksuni Plum Village yang memimpin sesi harian dalam meditasi berjalan dan kesadaran dalam makan. Serta, para bhiksu dan bhiksuni menyiapkan dua Zona Kesadaran di depan San Fransisco Moscone Center, di mana Dreamforce 2016 diadakan.
Menyimpulkan intisarinya, Benioff kembali ke pokok bahasan mengenai para bhiksu dan bhiksuni Plum Village dan pengamatan mereka tentang budaya kerja AS dalam pembicaraan mereka saat mereka menetap. Ia ingat, para bhiksu dan bhiksuni mengatakan bahwa para hadirin mau datang mendengarkan karena mereka ingin beristirahat dari kesibukan yang membebani.
“Mereka mengatakan bahwa orang-orang sepertinya terjebak dalam gedung-gedung dan tidak bisa keluar,” ujar Benioff. “Para bhiksu dan bhiksuni ini tahu walaupun Anda tidak bilang.” (www.buddhistdoor.com)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara