Foto: Ana Surahman
TEMANGGUNG – Dalam upaya mewujudkan keluarga yang bahagia dan berkarakter sesuai ajaran Buddha, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha (Bimas Buddha) Kementerian Agama RI berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan Bimbingan Teknis Materi Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) berbasis Agama Buddha. Acara digelar pada Sabtu (27 September 2025) di Wisma Bhikkhu Jaya Wijaya, Temanggung, Jawa Tengah.
Kegiatan ini diikuti secara hybrid oleh ratusan ayah, baik secara luring dari perwakilan vihara se-Kabupaten Temanggung maupun secara daring via Zoom dari berbagai kota di Indonesia.
Dalam sambutannya, Karbono, Pembimas Buddha Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Jawa Tengah sebagai tuan rumah. Ia menekankan signifikansi acara ini dalam menanamkan nilai-nilai Buddhisme bagi seorang ayah sebagai kepala keluarga.
“Ayah memegang peran krusial dalam membangun rumah tangga yang utuh dan bahagia. Namun, di sisi lain, seorang ayah juga berpotensi menghancurkan keluarganya, yang dapat berujung pada perceraian dan berdampak buruk pada psikologis anak,” ungkap Karbono.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Urusan Agama dan Pendidikan Buddha, Nyoman Suriadarma, menekankan pentingnya kewajiban seorang ayah di tengah tantangan kemajuan teknologi yang dapat mengurangi kedekatan dalam keluarga.
“Sesuai ajaran Buddha, seorang ayah memiliki lima kewajiban utama terhadap anaknya: menuntun anak untuk berbuat kebajikan, menjauhkannya dari perbuatan jahat, menyekolahkannya, serta memilihkan pasangan hidup yang sesuai. Hal ini hendaknya menjadi pedoman,” terang Nyoman.
Bimtek ini menghadirkan dua narasumber utama. Materi pertama mengenai “Konsep dan Implementasi GATI” disampaikan oleh Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, Edi Setiawan, S.Si., M.Sc., MSE. Sesi kedua, yang membahas pembangunan keluarga bahagia dalam perspektif Agama Buddha, disampaikan oleh Kepala Sub Direktorat Penyuluhan Bimas Buddha, Sariyono, S.Ag., M.Si.
Acara yang dibuka secara resmi oleh Nyoman Suriadarma ini diawali dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Bhikkhu Subhacaro. Dalam doanya, Bhante menyampaikan harapan agar acara memberikan manfaat nyata. “Kami berterima kasih kepada panitia. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga apa yang diperoleh dapat dipraktikkan sehingga bapak-ibu sekalian merasakan manfaatnya,” ujar Bhante Subhacaro.
Kegiatan bimtek ditutup dengan pembacaan Namaskara Patha sekitar pukul 12.00 WIB. Turut hadir dalam acara tersebut para pimpinan organisasi Buddha dan penyuluh agama Buddha Kabupaten Temanggung.
