• Wednesday, 13 May 2020
  • Metto Khemananda
  • 0

Pandemi Covid-19 telah menyebar di lebih dari 200 negara di dunia dan memberikan dampak luar biasa pada berbagai bidang kehidupan baik kesehatan, politik, ekonomi, sosial dan spiritual.

Menurut data Worldometer per 6 Mei 2020 tercatat lebih dari 3,7 juta penduduk bumi terpapar dan lebih dari seperempat juta yang meninggal. Banyak yang beranggapan bahwa Covid-19 terjadi bukan secara alami namun ada unsur kesengajaan sebagai sebuah konspirasi.

Sebagai senjata biologi untuk memenangkan perang dagang, konspirasi industri farmasi hingga konspirasi iluminati. Apapun teorinya semua masih teka-teki yang belum terbukti, namun yang jelas kini Covid-19 adalah masalah global yang harus segera dicarikan solusi.

Salah satu negara yang paling terdampak adalah Amerika, negeri adikuasa namun seolah tak kuasa menghadapi corona. Jumlah penduduk yang terpapar dan meninggal menempati urutan pertama di dunia, jauh di banding dengan negara lainnya.

Tercatat 1,2 juta penduduknya terpapar positif dengan kematian mencapai lebih dari 72.000 kasus. Namun di tengah krisis pandemi yang sedang terjadi, tumbuh benih kepedulian yang terus bersemi. Keluarga Buddhis Indonesia yang berada di Amerika, khususnya di New York City tidak terlepas dari dampak krisis yang terjadi.

Tetapi mereka masih tetap peduli dan memikirkan masyarakat Buddhis di Indonesia yang terdampak krisis Covid-19 secara ekonomi, khususnya masyarakat Buddhis di Kalimantan Barat.

Melalui inisiatif dari Upasaka Jaya Virya, seorang aktivis Buddhis asal Indonesia yang kini berdomisili di New York City, USA. Beliau menggagas penggalangan dana untuk disalurkan kepada masyarakat Buddhis di wilayah Kalimantan Barat.

Bertepatan dengan momen menyambut Waisak 2564 BE/2020 yang jatuh di masa pandemi, mereka menabur berkah di tengah musibah dengan berbagi rejeki dalam bentuk bakti sosial. Kegiatan baksos pembagian paket sembako kepada masyarakat Buddhis yang kurang mampu dan terdampak oleh Covid-19 secara ekonomi.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di beberapa wilayah di Kalimantan Barat meliputi Kabupaten Mempawah, Landak, Kuburaya, Ketapang dan Kayong Utara. Total bantuan mencapai 500 paket sembako untuk 500 keluarga umat Buddha.

Jalinan komunikasi dengan organisasi dan tokoh umat Buddha yang ada di Kalimantan Barat menjadi jembatan penghubung dalam pendataan dan penyaluran bantuan kepada umat Buddha yang ada di daerah-daerah sehingga tepat sasaran dan terkontrol dalam pelaksanaannya.

Sambutan baik dari masyarakat Buddhis sangat terasa, ungkapan terimakasih, apresiasi dan doa mengalir dari masyarakat untuk para donatur dan pelaksana kegiatan di lapangan. Seperti yang terjadi di wilayah Kabupaten Kayong Utara yang selama ini seolah kurang tersentuh dan terabaikan kini mereka mendapat perhatian.

Ternyata ada komunitas umat Buddha yang mau membantu mereka, bahkan jauh dari Amerika, begitulah salah satu kesan yang diungkapkan. Selama ini mereka hanya tahu di berita televisi atau media lain bahwa umat Buddha menyumbang dimana-mana ketika ada bencana.

Banyak sekali di media dapat kita saksikan berbagai bantuan mengalir deras dari organisasi-organisasi yang terafiliasi dengan agama Buddha banyak memberikan bantuan ke masyarakat tanpa membedakan suku atau agama apapun, sangat luar biasa dan itu merupakan praktik ajaran Buddha yang universal bahwa dalam berbuat baik seperti berdana selayaknya diberikan kepada mereka yang membutuhkan tanpa membeda-bedakan.

Namun di lain sisi masih banyak juga umat Buddha yang masih terabaikan dan kurang mendapat perhatian, dan inilah yang menjadi salah satu alasan bahwa kegiatan baksos di wilayah Kalimantan Barat lebih difokuskan kepada masyarakat Buddhis.

Ini bukan bentuk sikap egois namun sebagai usaha mengisi celah yang belum terjamah. Ketika masih ada masyarakat Buddhis yang memang benar-benar membutuhkan bantuan dan uluran tangan, kita sebagai saudara dalam Dhamma sudah sewajarnya untuk menunjukkan kepedulian kepada mereka.

Dampaknya pun cukup terasa, banyak umat kita yang selama ini merasa terlupakan kini merasa diperhatikan. Semangat mereka pun kembali tersiram untuk menunjukkan identitas bahwa mereka memang benar beragama Buddha meski minoritas di tengah mayoritas.

Kepercayaan diri mereka pun tumbuh karena tersentuh oleh perhatian dan kepedulian. Harapan besarnya mari kita buka mata dan hati untuk dapat melihat fakta yang ada, ketika kita bisa membantu kepada pihak lain kenapa kita enggan membantu saudara sendiri, bukankah kita satu keluarga dalam Dhamma.

Dan faktanya Kalimantan Barat adalah lumbung umat Buddha terbesar ketiga di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk digarap oleh instansi Buddhis yang peduli dengan agama Buddha di Indonesia. Bila tidak percaya, silahkan datang dan buktikan (ehipassiko). Mari berjuang bersama untuk mewujudkan kembali kejayaan Buddha Dhamma di Nusantara. 

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *