
Foto: Dok. BuddhaZine/Sutar Soemitro
Menjelang perayaan Waisak 2025, Sangha Theravada Indonesia (STI) kembali menyelenggarakan Pindapata Massal yang akan digelar pada Minggu, 4 Mei 2025 di MGK Kemayoran, Jakarta. Kegiatan tahunan ini kali ini melibatkan 70 bhikkhu dari STI.
Bhante Dhammakaro, ketua umum panitia, menjelaskan bahwa kegiatan yang telah menjadi rutinitas tahunan STI ini bermula dari niat membantu korban banjir pada 2003 lalu. Pindapata sendiri merupakan tradisi yang telah dilakukan sejak zaman Sang Buddha, di mana para bhikkhu berkeliling pemukiman untuk menerima dana makanan dari umat. Dalam Pindapata Gema Waisak, tradisi ini dikemas secara massal dengan melibatkan ribuan umat.
“Pada pelaksanaan pertama, partisipasi umat maupun bhikkhu masih sedikit. Namun seiring waktu, setiap tahun terjadi peningkatan baik dalam jumlah umat maupun barang yang terkumpul. Bahkan pada tahun 2022, umat yang berpartisipasi mencapai lebih dari 10 ribu orang,” ujar Bhante Dhammakaro.
Barang-barang kebutuhan pokok yang terkumpul dari kegiatan ini kemudian disalurkan kepada masyarakat, baik umat Buddha maupun umum yang membutuhkan. Pada tahun-tahun awal, barang yang terkumpul hanya sekitar 3-4 truk dan partisipasi umat belum banyak. Namun kini, Pindapata semakin menarik antusiasme umat dan menghasilkan lebih banyak barang bantuan.
“Tahun lalu, proses pengemasan barang hasil Pindapata memakan waktu 15-20 hari sebelum disalurkan kepada masyarakat umum maupun umat Buddha yang membutuhkan. Pada momen tertentu, bakti sosial ini juga disertai dengan kegiatan lain seperti gelar budaya atau kegiatan penghijauan,” tambah Bhante.

Yeniwati, Panitia Bidang Dana, menjelaskan bahwa Pindapata kali ini menerapkan konsep Lembar Pavarana yang mencerminkan kesediaan umat Buddha untuk mendukung kebutuhan pokok para bhikkhu. Konsep ini dilaksanakan di beberapa vihara di sekitar Jakarta dan Tangerang yang menjadi tempat panitia.
“Lembar Pavarana dapat diperoleh dengan melakukan transfer dana ke rekening STI. Pengambilan Lembar Pavarana bisa dilakukan di beberapa vihara yang telah ditunjuk, antara lain Vihara Theravada Buddha Sasana Jakarta, Vihara Saddhapala Jakarta, Vihara Ratana Graha Jakarta, Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Vihara Kusalacitta Bekasi, Vihara Siripada Tangerang, Vihara Indraloka Tangerang, Vihara Dhammaphala, Vihara Sasana Subhasita, Vihara Dhamma Ratana, dan Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi,” jelas Yeni.
Umat yang membutuhkan bantuan dapat mengambil Lembar Pavarana pada tanggal 6, 13, 20, dan 27 April di vihara-vihara tersebut. Dengan konsep ini, Yeni dan panitia berharap dapat meningkatkan antusiasme umat untuk berdana sekaligus mengefisienkan waktu dalam pendistribusian barang kepada masyarakat.
“Kami berharap umat dapat berdana melalui Lembar Pavarana. Tujuannya untuk menghemat waktu dan mempermudah proses pemilahan serta pendistribusian barang. Dengan demikian, bantuan dapat cepat tersalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan tanpa ada barang yang rusak atau terbuang,” pungkas Yeni.
