• Tuesday, 25 June 2024
  • Surahman Ana
  • 0

Foto     : Surahman Ana

Hari ini, Selasa (25/6), tim BuddhaZine melakukan kunjungan ke beberapa vihara di pedusunan Kabupaten Cilacap, termasuk Vihara Vajra Bumi Arya Kertawijaya di Desa Sumingkir, Kecamatan Jeruk Legi. Vihara yang terletak di sudut desa ini berdiri di atas lahan seluas 181 meter persegi dan menjadi tempat ibadah bagi 15 Kepala Keluarga.

Menurut Sardi, Ketua Vihara Desa Sumingkir, umat Buddha tersebar di tiga desa, dengan hanya empat Kepala Keluarga yang tinggal berdekatan dengan vihara. Beberapa umat menghadapi kesulitan datang ke vihara karena jarak yang jauh. “Ada yang jaraknya jauh, jadi datang ke vihara tiga bulan sekali,” ujar Sardi kepada BuddhaZine.

Keberadaan Agama Buddha di desa ini dimulai dari perjuangan dua tokoh masa lalu, Pak Wirsiam dan Mbah Mat Marwi, yang memperkenalkan Dharma kepada masyarakat. Menurut Sardi, pada awal tahun 70-an, umat Buddha di dusun ini mengalami pertumbuhan yang pesat dan menjadi mayoritas. Namun, seperti beberapa daerah di Jawa Tengah, sekarang umat Buddha di dusun ini hanya tersisa sejumlah hitungan jari.

“Ya sebenarnya sayang sekali, sekarang kita lihat yang orang tuanya umat Buddha tapi anak-anaknya tidak mau meneruskan jadi umat Buddha. Di sini saja remajanya habis, tinggal satu dua,” kata Sardi mengungkapkan keprihatinannya.

Meskipun demikian, semangat dan keyakinan umat vihara yang didirikan pada tahun 1994 ini tetap teguh. Untuk dapat melaksanakan kegiatan ibadah, umat rela beberapa kali pindah lokasi vihara. “Ini sudah perpindahan yang kelima kalinya. Dulu sempat pindah di desa lain juga, karena pemilik tanah pindah agama jadi harus pindah lokasi lagi, sampai yang sekarang ini,” jelas Sardi.

Lokasi vihara saat ini merupakan hibah dari orang tua Sardi. Sejak pembangunannya, Vihara Vajra Bumi Arya Kertawijaya telah direnovasi pada tahun 2014 dengan penambahan fasilitas kamar mandi di belakang Dhammasala. Meskipun sederhana, umat di desa ini aktif dalam berkegiatan dan menjaga vihara dengan baik, sehingga tetap terlihat rapi dan bersih.

“Kegiatan umat di sini setiap malam Rabu dan Minggu siang puja bakti di vihara. Anjangsana ke rumah umat dilakukan setiap 35 hari sekali pada hari Rabu Legi secara bergilir,” tambah Sardi.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *