• Saturday, 11 November 2023
  • Surahman Ana
  • 0

Foto: Surahman Ana

Kathina, momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Buddha, waktunya untuk menghaturkan dana kepada para bhikkhu Sangha. Meskipun berdana dapat dilakukan kapan saja, namun pada hari Kathina, kesannya lebih mendalam karena umat dapat bersama-sama, serentak, menyampaikan persembahan kepada para samana. Kebersamaan dalam kebajikan ini menciptakan atmosfer kebahagiaan yang tak terlupakan, memberikan dorongan semangat untuk mengulang perbuatan baik pada momen-momen mendatang.

Semangat suci ini tercermin dengan jelas pada perayaan Kathina di Vihara Mahanama Candi Bodhipakkhiyadhamma, Dusun Semanding, Desa Candi Garon, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang pada Jumat (10/11/2023). Kehadiran sepuluh bhikkhu Sangha serta ratusan umat Buddha dari berbagai vihara di Kabupaten Semarang dan Temanggung mengukuhkan perayaan ini sebagai momen luar biasa.

Meskipun perayaan Kathina telah menjadi agenda rutin Vihara Mahanama, namun tahun ini, nuansa berbeda terasa kala perayaan diadakan di lahan baru yang terletak beberapa meter di bawah Candi Bodhipakkhiyadhamma. Lahan seluas 1600 meter persegi yang digunakan untuk acara ini adalah sumbangan dana dari umat Buddha Semanding.

“Lahan ini kini telah diserahkan kepada Yayasan Sangha Theravada Indonesia (STI) dan akan dibangun untuk tempat parkir, dapur, kamar mandi dan toilet, serta tempat menginap. Proses dimulai dengan peletakan batu pertama pada 21 Oktober lalu, yang bertepatan dengan ulang tahun Candi Bodhipakkhiyadhamma,” ujar Bhante Khemadhiro, Kepala Vihara Mahanama Candi Bodhipakkhiyadhamma.

Setelah sesi pembacaan paritta dan meditasi, Bhante Sujanno menggugah hati umat dengan pesan Dhamma yang mendalam. Beliau menjelaskan dengan lugas alasan kuat mengapa umat Buddha seharusnya berdana kepada bhikkhu, mengingat kebutuhan pokok mereka sepenuhnya tergantung pada dukungan umat.

“Bhante menegaskan bahwa hidup sebagai samana membawa kebahagiaan yang lebih tinggi dibanding hidup sebagai perumahtangga, karena hidup perumahtangga masih dipenuhi dengan keterikatan. Dukungan dari umat menjadi kunci untuk memastikan kelangsungan hidup para bhikkhu dalam perjalanan spiritual menuju pelepasan ikatan duniawi,” terang Bhante.

Bhante juga membagikan dua prinsip dasar yang harus dipahami oleh umat agar mereka dengan sukacita dan bahagia mendukung kebutuhan para bhikkhu. Pertama, karena para samana meniti hidup yang luhur, umat yang baik hati dan bijaksana seharusnya mendukung mereka sepenuh hati. Kedua, bhante menegaskan bahwa peran bhikkhu dalam mengajarkan Dhamma Sang Buddha kepada umat adalah esensial.

“Dhamma, ajaran Sang Buddha, memberikan manfaat besar dalam kehidupan umat Buddha. Salah satu ajaran penting adalah tentang hukum karma, bahwa perbuatan baik membawa kebahagiaan, sementara perbuatan buruk membawa penderitaan. Oleh karena itu, berdana kepada Sangha, terutama, merupakan perbuatan baik yang akan membawa kebahagiaan dalam kehidupan, bahkan mewujudkan segala keinginan duniawi, baik di dunia ini maupun di alam surga setelah kematian,” lanjut bhante.

Perayaan mencapai puncaknya dengan semangat dan kebahagiaan yang memenuhi udara saat umat secara bergantian mempersembahkan dana kebutuhan pokok kepada para bhikkhu Sangha. Acara ditutup dengan penuh keberkahan yaitu pelimpahan jasa dan pemercikan tirta berkah oleh bhikkhu Sangha.

Dalam esensi yang indah, perayaan Kathina di Vihara Mahanama Candi Bodhipakkhiyadhamma bukan hanya sekedar ritual, melainkan perwujudan nyata kebersamaan dan kebahagiaan dalam berbuat baik.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *