Foto : Dok. Panitia
Setiap tahun umat Buddha merayakan Waisak secara megah di beberapa candi besar di seluruh Indonesia, salah satunya di Candi Sewu yang teletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa tengah. Perayaan Waisak Candi Sewu di awali oleh Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) pada tahun 2002 silam dengan penuh semangat dan totalitas.
Di tahun ini, MBI kembali menggelar perayaan Waisak 2568 BE/2024 yang jatuh pada Kamis (23/5/2024) dengan mengusung tema ” Keharmonisan Merupakan Pedoman Hidup Berdampingan Dalam Hidup Berbangsa “. Diperkirakan 3000 umat Buddha yang berasal dari Povinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah, akan memadati pelataran candi yang juga dikenal sebagai Manjusrhigraha ini.
Candi Sewu, Peninggalan Sejarah untuk Kepentingan Keagamaan
Candi Sewu adalah salah salah satu peninggalan candi yang bercorak Buddhis, dibangun sekitar abad ke-7 hingga abad ke-8 M pada masa pemerintahan Raja Rakai Panangkaran. Menurut prasasti yang ada, candi tersebut merupakan Manjusrhigraha, tempat penghormatan kepada Bodhisatva Mdianjusrhi. Terlepas dari sejarah yang masih dalam penelitian, maupun legenda rakyat tentang Candi Sewu, perlu diyakini bahwa Candi Sewu dibangun untuk tujuan keagamaan. Dengan menyaksikan sisa-sisa kemegahannya di masa lalu, membuat decak kagum betapa hebatnya nenek moyang kita masa itu, teknologi belum secanggih sekarang tetapi telah mampu menghasilkan karya yang sangat luar biasa.
Sehingga sampai saat ini masih tetap memancarkan aura spiritual yang membimbing kita untuk berbakti, memperkokoh keyakinan, berlatih dan melaksanakan Buddha Dharma. Bukan sesuatu yang berlebihan apabila Candi Sewu kembali dijadikan tempat untuk menggali nilai-nilai spiritualitas dalam menghayati Buddha Dharma terlebih pada saat Hari Raya Waisak.
Berikut jadwal rangkaian acara Waisak 2568 BE/2024 di Candi Sewu:
Rabu, 22 Mei 2024
- 07.00 WIB (Start dari Boyolali): Pengambilan air di Umbul Pikatan, Candi Umbul, Umbul Senjoyo, dan Umbul Jalatunda, dipimpin oleh Bhante Jotiko.
Kamis, 23 Mei 2024
- 10.00 WIB : Pengmbilan Api di Mrapen, dipimpin oleh Bhante Bhadra Vamsa.
- 10.00 WIB : Pengambilan air di Umbul Jumprit. Di pimpin oleh Bhante Jotiko.
- 06.00 – 16.00 WIB : Persiapan lokasi acara Ritual dan Prosesi Sarana Puja.
- 16.00 – 18.00 WIB : Prosesi Puja dari Candi Lumbung.
- 18.00 – 19.00 WIB : Pensakralan Prasadha Buddha dan penyalaan pelita Waisak.
- 19.00 – 20.00 WIB : Pradaksina Waisak oleh segenap umat yang hadir.
- 20.00 – 21.00 WIB : Puja bakti menyambut detik-detik Waisak dilanjutkan dengan pesan Waisak, renungan, dan meditasi detik-detik Waisak (20.52.42).
- 21.00 – 21.05 WIB : Pemberkahan oleh Sangha.
- 21.05 – 21.10 WIB : Pelimpahan jasa dan penutupan puja bakti Waisak.
- 21.10 WIB – selesai : Dharmasanti Waisak.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara