Foto yang Anda lihat di atas adalah salah satu peninggalan historis dunia yang paling berharga. Mengapa? Sebab itu adalah penggambaran Buddha dalam wujud manusia yang paling tua yang dapat dilacak masa pembuatannya, yakni dari tahun 50 sampai 60 Masehi. Itulah yang membuatnya menjadi salah satu objek terpenting yang disimpan di The British Museum.
Disebut Bimaran Casket, atau Bimaran Reliquary, objek itu adalah tempat penyimpanan perhiasan atau benda berharga yang menampilkan representasi Buddha yang bersifat Helenistik Yunani. Ini menampilkan Buddha dalam pose contrapposto, mempunyai bundel rambut dan kumis, serta bersifat realistis.
Tangannya memperlihatkan Mudra Abhaya. Ia diapit oleh dewa-dewa utama India, Brahma dan Śakra, di dalam relung melengkung (disebut homme arcade) dengan arsitektur Yunani-Romawi. Selain itu ada juga sosok misterius yang belum bisa diidentifikasi secara pasti. Karena kalung, gelang, dan perhiasan lengan, dan lingkaran cahaya yang ada, sosok itu kemungkinan besar merupakan representasi Bodhisattwa. Ia menyatukan tangan dalam sikap hormat Mudra Anjali.
Benda itu dibuat dari emas yang dicetak, dan ukurannya relatif kecil, dengan tinggi 7 cm. Ini dianggap sebagai karya seni Yunani-Buddhis Gandhara. Waktu ditemukan, berisi koin yang berasal dari abad pertama Masehi di wilayah Gandhara, yang sekarang masuk bagian utara Pakistan dan Afganishtan. Benda tersebut ditemukan di dalam sebuah stupa di Bimaran, dekat Jalalabad, timur Afganishtan, antara tahun 1833 sampai 1838, oleh arkeolog Charles Masson. Daerah ini dulunya merupakan jalur perdagangan yang ramai dari India ke Tiongkok.
Profesor Paul Williams lewat bukunya “Mahayana Buddhism: The Doctrinal Foundations” menulis, penggambaran paling awal tentang figur Buddha dalam seni India berasal dari sekitar abad pertama masehi di wilayah Gandhara, di bawah pengaruh Hellenistik yang kuat. Pakar yang lain Donald Lopez sependapat dengan itu, dan menyebut bahwa para pematung Gandhara, yang dipengaruhi oleh estetika Yunani, menggambarkan rambut Buddha dengan sebuah sanggul di atas kepalanya. Lopez menyebut, perhatian utama para seniman adalah pada keindahan, bukan ortodoksi teks.
Bimaran Casket sendiri memiliki kemiripan dengan Kanishka Casket, yang ditemukan di Stupa Kanishka di Peshawar, Pakistan, pada tahun 1909. Namun benda yang kini berada di Museum Peshawar Pakistan ini memiliki umur yang “agak” lebih muda, karena dibuat sekitar tahun 127 Masehi.
Deny Hermawan
Editor BuddhaZine
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara