Foto: Surahman Ana
WONOSOBO — Hari kedua Jambore Nasional Ikatan Muda-Mudi Zhenfozong Indonesia (IMZI) 2024 yang berlangsung di Tambi Tea Resort Dieng, Wonosobo, diisi dengan berbagai kegiatan bermanfaat. Rangkaian acara pada Rabu (25/12/2024) ini meliputi workshop pengembangan keterampilan hingga pembekalan spiritualitas oleh para narasumber berkompeten.
Kegiatan diawali dengan senam kesehatan pada pagi hari yang dipandu oleh dua instruktur dari Temanggung. Setelah itu, peserta mengikuti workshop bertajuk “Panduan Bisnis Online untuk Pemula” yang berlangsung di Aula Serenitea pada pukul 09.00 WIB. Workshop ini menghadirkan Mr. Anto, pemilik Aaulia Persada, sebuah sekolah digital marketing berbasis di Semarang.
Dalam paparannya, Mr. Anto menekankan pentingnya inovasi di era digital. “Di zaman yang cepat sekali berubah ini, inovasi bukan lagi pilihan, tetapi tuntutan agar kita dapat bertahan dalam kondisi apa pun. Generasi muda, khususnya Generasi Z, memiliki peluang besar untuk meraih kesuksesan melalui dunia online,” ujarnya.
Ia juga membagikan lima prinsip utama untuk sukses berbisnis, yang pertama mindset. “Cara berpikir menentukan cara bertindak, dan cara bertindak menentukan hasil yang kita dapatkan. Setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses jika memiliki mindset yang tepat,” jelasnya.
Kedua, attitude. Mr. Anto menekankan pentingnya sikap yang baik, seperti menghargai orang lain, bertanggung jawab, dan menjaga lisan. “Tantangan terbesar Generasi Z adalah menurunnya attitude. Namun, saya senang melihat bahwa teman-teman IMZI menunjukkan sikap yang sopan dan hangat.”
“Ketiga membangun kebiasaan baik, di antaranya hargai tidur, olahraga, membuat perencanaan, membaca buku. Keempat daya tahan dan daya juang diri kita. Dan kelima kekuatan spiritual, di semua agama pasti ada nilai-nilai spiritual yang diamalkan oleh para umatnya, termasuk di Agama Buddha,” tambahnya.
Workshop ini terdiri dari tiga sesi, dengan sesi kedua dan ketiga berfokus pada teknis pemanfaatan teknologi digital dalam bisnis.
Pada siang harinya, workshop bertema “Don’t Worry, Say No to Anxiety” digelar dengan pembicara Ketua STABN Raden Wijaya, Sulaeman, dan dimoderatori oleh Eko Madhawanto. Dalam sesi ini, Sulaeman menjelaskan keterkaitan ajaran Buddha dengan ilmu pengetahuan, terutama dalam mengelola pikiran.
“Dalam ajaran Buddha, pikiran adalah pelopor, pembentuk, pencipta. Ini sangat relevan dengan ilmu pengetahuan modern. Kita harus berhati-hati dengan pikiran, karena pikiran negatif dapat menjadi akar dari berbagai masalah hidup, termasuk kecemasan dan ketakutan,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa salah satu cara mengatasi pikiran negatif adalah dengan mengubah pola pikir dan memilih kata-kata yang positif dalam komunikasi sehari-hari. “Gunakan kata-kata yang membawa semangat dan energi positif,” imbuhnya.
Malam harinya, peserta mengikuti sesi sharing bertema “Mengenal Sadhana – Api Homa” yang dipandu oleh Acariya Lianfei dan dimoderatori oleh Pandita Waliyono. Acariya Lianfei memberikan penjelasan tentang ritual Api Homa dengan Adhinata Bhagavati Kurukulla yang akan dilaksanakan keesokan harinya.
“Bhagavati Kurukulla adalah sosok gadis berusia 16 tahun dengan senyum yang memiliki kesan tegas. Beliau memiliki kekuatan besar dan merupakan perwujudan kasih universal. Tanah suci beliau sama dengan Buddha Amitabha, yaitu Sukhavati Loka,” ungkap Acariya Lianfei.
Sesi ini ditutup dengan tanya jawab yang antusias, di mana peserta menanyakan berbagai hal seputar Agama Buddha, termasuk sejarah Tantrayana di Indonesia.
Menutup kegiatan hari kedua, seluruh peserta mengikuti chanting malam dan meditasi sebagai pengantar istirahat malam dengan penuh ketenangan.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara