Dewi Durga sangat dimungkinkan masuk dalam panteon (kumpulan dewata) Buddhis tantrik abad 11 dan 12 di Bali. Itu diindikasikan dari ditemukannya arca Durga bersama Buddha/Boddhisatwa di beberapa lokasi yang sama di Pulau Dewata.
Hipotesa tersebut disampaikan pakar arkeologi asal Italia, Dr. Ambra Calo [Australian National University] dalam seri ke-3 ceramah umum Borobudur Writers and Cultural Festival (BWF) 2022 yang bertajuk “The Possibility that Durga Mahiṣāsuramardinī May Have Belonged to the Tantric Buddhist Pantheon in 11th Century Bali” pada Minggu, 27 November 2022.
“Ini hanya kemungkinan,” tegas dia.
Di acara yang digelar secara daring tersebut, ia menjelaskan bahwa ada enam arca Durga di Bali yang ditemukan di pura-pura awal dari periode Dinasti Warmadewa, di mana ditemukan juga patung Buddha dan Boddhisatwa di situ.
Ia mencontohkan Pura Bukit Dharma Durga, yang memiliki patung Durga tertua di Bali, terdapat juga patung Buddha Aksobhya di sana.
Namun pada abad 13, kondisi ini menurut dia mulai berubah. Posisi agama Buddha di Bali mulai melemah. Kemungkinan ada perubahan dalam tradisi spiritual saat itu, atau karena perubahan kepemimpinan politik.
Ambra Calo memberikan bukti bahwa masuknya Durga dalam panteon Buddhis sudah terjadi pada awal abad 8 di India. Beberapa dewa-dewi Syiwaistik masuk ke teks Buddhis yang disebut Sarva-tathagata-tattva-samgraha.
Ia mencontohkan juga situs Vihara Tapa Sardar dari abad 8 di Ghazni, Afganistan Timur. Di situs ini ditemukan arca Durga di kaki arca Buddha.
“Ini penting karena ini daerah tempat lahirnya Tantrayana,” jelasnya.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara