• Friday, 12 July 2024
  • Ngasiran
  • 0

Foto: Ngasiran

Jumat, (12/7) hari masih benar-benar pagi, pukul 5 pagi saat ribuan orang mulai memasuki tenda besar di Taman Lumbini, Kompleks Candi Borobudur. Mereka hendak melakukan pengambilan aṭṭhasīla (delapan latihan moral). Permohoan sila ini sekaligus awal dimulainya pembacaan sutta, gatha, dan paritta yang akan berlangsung selama tiga hari dengan puncak acara Asalha Mahapuja hari Minggu mendatang.

Indonesia Tipitaka Chanting merupakan kegiatan yang digelar oleh Sangha Theravada Indonesia bersama mitra kerja, yaitu: Athasilani Theravada Indonesia (ASTINDA), Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi), Wanita Theravada Indonesia (WANDANI), dan Pemuda Theravada Indonesia. Kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan STI sejak tahun 2015.

Dibuka oleh Dirjen Bimas Buddha

Pembukaan Indonesia Tipitaka Chanting sendiri baru dilaksanakan pada pukul 8 pagi. Acara pembukaan dihadiri oleh bhikkhu senior Sangha Theravada Indonesia, perwakilan Sangha Srilanka, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Duta Besar Srilanka, serta sahabat lintas agama.

Bhante Guttadhammo, ketua panitia acara ini menyampaikan bahwa tahun ini antusias umat Buddha Indonesia dalam mengikuti Indonesia Tipitaka Chantig makin meningkat. “Awalnya kami hanya membuka 1.500 peserta, namun karena tingginya minat umat Buddha kami tambahkan kuota jadi 1.750 peserta, tutur Bhante Gutta.

Lebih lanjut, Bhante Guttadhammo berharap setelah membaca ulang Tipitaka, umat Buddha mampu merenungkannya dalam hati. Dengan demikian, diharapkan mereka memiliki cara pandang yang lebih baik dan benar. Bahkan, diharapkan umat Buddha menjadi lebih luhur dalam berbuat dan berucap, sehingga kehidupan sehari-hari mereka menjadi lebih baik.

“Karena diawali dari cara pandang yang baik dan benar dapat memperkokoh persatuan dalam kehidupan yang beragam, sesuai tema pada tahun ini,” kata Bhante. Selama tiga hari, para peserta Indonesia Tipitaka Chanting akan mendaras ulang 10 sutta dalam Majjhimanikaye.

Sementara itu, Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi mengapresiasi dan menyambut baik pelaksanaan Indonesia Tipitaka Chanting yang secara rutin diselenggarakan setiap tahun oleh Sangha Theravada Indonesia. Sejak pertama dilaksanakan ITC pada tahun 2015 telah memberikan dampak yang sangat positif dan semakin bertambah animo masyarakat untuk mengikutinya.

Supriyadi mengharapkan ITC tidak semata-mata sebagai wahana untuk membaca Tripitaka tetapi jalan mengedukasi umat untuk semakin mencintai membumikan Tipitaka, juga dapat meningkatkan kesadaran yang lebih humanis dan terbuka.

“Mari kita kuatkan tradisi membaca kitab suci, karena membaca kitab suci akan dapat diperoleh banyak manfaat sebagaimana kita meningkatkan pemahaman dhamma, memurnikan batin kita menjadikan petunjuk baik di kehidupan dan membangkitkan motivasi serta inspirasi sekaligus bisa memelihara tradisi dan yang lebih utama adalah mengembangkan pemahaman pribadi kita,” sebutnya.

Dirjen juga optimis pembacaan kitab suci tipitaka melalui Indonesia Tipitaka Chanting ini akan dapat dilaksanakan dalam rangka mengukuhkan kalyanamitta kebersamaan sehingga makin kuat bersinergi membangun keberagaman bagsa dan masyarakat menuju Indonesia Maju.

Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan gong oleh Supriyadi dengan diiringi pembacaan Jaya Paritta dari Bhikkhu Senior. Pembacaan Tipitaka akan berlangsung hingga Minggu, (14/7) siang dan dilanjut dengan prosesi bhakti dari Candi Mendut menuju Borobudur. Selanjutnya para umat dan Bhikkhu Sangha akan melakukan pujabhakti agung perayaan Asadha Puja.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *