• Monday, 1 September 2025
  • Ngasiran
  • 0

Foto: Dok. Panitia

Pengurus Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI) periode 2025–2029 resmi dilantik pada Sabtu (30/8/2025) di Universitas Buddhi Dharma, Tangerang. Pelantikan ini dihadiri oleh para Bhikkhu Sangha, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, serta jajaran pengurus BKPBI terpilih.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Bimas Buddha, Supriyadi, menegaskan pentingnya kolaborasi strategis dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM) pendidikan Buddhis. Ia menyebut bahwa meskipun BKPBI tidak langsung berada di bawah binaan Ditjen Bimas Buddha, keberadaannya sangat penting dalam mendukung kualitas pendidikan. “Penguatan kolaborasi sumber daya manusia Buddhis adalah tanggung jawab kita bersama. Saya berharap BKPBI dapat menjadi mitra strategis dalam menyiapkan dan menyusun roadmap pendidikan dasar dan menengah untuk mewujudkan pendidikan yang unggul dan berkelanjutan,” ujarnya.

Supriyadi juga menambahkan bahwa Ditjen Bimas Buddha telah menyusun roadmap Pendidikan Tinggi Keagamaan Buddha dengan tema “Perjalanan Tiada Henti Mewujudkan PTKB Berkualitas” bersama Asosiasi Perguruan Tinggi Agama Buddha Indonesia (APTABI). Hal ini diharapkan dapat memperkuat kesinambungan antara pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi Buddhis.

Sementara itu, Ketua BKPBI, Gunawan Efendi, menegaskan bahwa program kerja pengurus baru akan berfokus pada peningkatan mutu pendidikan Buddhis di berbagai jenjang. “Program kerja kami tetap pada penguatan fondasi pendidikan Buddhis melalui peningkatan kapasitas guru dan yayasan. Kami juga akan memanfaatkan teknologi terkini, termasuk kecerdasan buatan (AI), agar proses pembelajaran menjadi lebih mendalam, efektif, dan relevan dengan era digital,” ungkapnya dalam pelantikan.

Lebih jauh, Gunawan menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi Buddhis dengan sekolah-sekolah anggota BKPBI. Hal ini mencakup penelitian di bidang pendidikan usia dini, dasar, dan menengah, serta memperkuat kegiatan edufair agar perguruan tinggi berciri khas agama Buddha lebih dikenal oleh siswa sekolah menengah atas.

Selain itu, BKPBI juga menyiapkan langkah konkret dalam mendukung pendidikan usia dini. Pada 2 September 2025 mendatang, BKPBI akan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Direktorat Jenderal PAUD dan Dikdasmen terkait dua program utama: sosialisasi wajib belajar prasekolah 1 tahun dan peningkatan kapasitas guru dalam pembelajaran mendalam, holistik, serta berbasis STEAM (science, technology, engineering, art, dan mathematics).

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, BKPBI optimistis dapat meningkatkan kualitas pendidikan Buddhis di Indonesia. “Kami yakin dengan kebersamaan dan komitmen yang tinggi, kita mampu membawa pendidikan Buddhis menuju masa depan yang unggul dan berkelanjutan,” tutup Gunawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *