Umat Buddha melakukan pengambilan tirtha suci dalam rangkaian perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2561 BE/2017 di Umbul Jumprit di Desa Tegalrejo, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Senin (8/5/2017). Berbeda dari tahun sebelumnya, pengambilan tirtha suci kali ini tidak dibarengi dengan pengambilan api abadi.
Sebelum disemayamkan di kompleks Candi Mendut, Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, sejumlah Sangha lebih dulu melakukan puja bakti untuk mensakralkan air tersebut. Beberapa Sangha dan majelis yang ikut dalam puja bakti tirtha suci Waisak, diantaranya Sangha Theravada, Mahayana, Tantrayana, Madhatantri, Mahanikaya, Majelis Tridharma, Kasogatan, dan Majelis Mapanbumi.
Usai puja bakti, perwakilan masing-masing Sangha dan majelis melakukan pengisian tirtha suci ke dalam sejumlah kendi. Dilanjutkan pengisian tirtha suci sebanyak 12 ribu botol. Tirtha suci kemudian dibawa ke Candi Mendut, tiba sekitar pukul 15.30 WIB. Dilanjutkan dengan pembacaan doa dan paritta suci.
Bhante Wong Sin Labiko Mahathera menjelaskan, air melambangkan kesejukan suasana dan pikiran, “Tirtha suci dari sumber mata air Umbul Jumprit merupakan air murni dan pantas untuk didoakan oleh para rohaniawan,” tuturnya.
Sesuai dengan jadwal, rangkaian perayaan Trisuci Waisak akan dilanjutkan dengan pengambilan api abadi atau api Dharma di Mrapen, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Purwodadi, Selasa (9/5/2017).
Tirtha suci dan api Dharma akan dikirab oleh umat Buddha menuju Candi Borobudur, Rabu (10/5/2017). Kemudian, upacara perayaan Tri Suci Waisak 2559 BE/2015 akan dipusatkan di pelataran Candi Borobudur, Kamis (11/5/2017). (Detik.com)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara