• Tuesday, 21 March 2017
  • Ngasiran
  • 0

Umat Buddha Vihara Dhamma Sesanti, Dusun Pringapus, Desa Getas bisa bernapas lega. Pasalnya setelah menunggu lebih dari dua tahun, viharanya selesai dipugar ulang dan diresmikan pada Rabu (15/3).

Dwi Yanto, Kepala Desa Getas yang rumahnya persis dibelakang vihara mengatakan bahwa meskipun umat Buddha di dusun Pringapus tergolong minoritas, namun toleransi dan gotong royong umat beragamanya sangat kental.

“Desa Getas bisa menjadi barometer kerukunan umat beragama. Salah satu contoh nyata ketika Vihara Dhamma Sesanti ini terkena bencana, semua warga ikut andil membangun kembali. Teman saya Abas, Ketua Jaringan Gusdurian Temanggung pernah saya minta datang untuk meliput aktivitas warga dalam membangun vihara ini, karena menarik bisa menjadi contoh toleransi umat beragama,” ujarnya.

Delapan belas vihara yang tergabung dalam Yayasan Lembaga Bina Manggala Sejahtera ikut andil dalam membiayai, persiapan hingga pelaksanaan acara sehingga membuat acara terkesan begitu guyub atau rasa persaudaraan.

 3 4

Seni Budaya
Seni rakyat, soreng berada dalam barisan paling depan, bendera merah putih dan panji-panji Buddhis yang dibawa oleh Pemuda Buddhis, sarana puja, patung Buddha disusul oleh bhikkhu sangha dan ribuan umat buddha yang membentangkan kain kuning membuat barisan terlihat indah dan menjadi tontonan warga tersendiri.

Prosesi ini seolah menjadi budaya sendiri bagi umat Buddha Temanggung dalam setiap acara dan perayaan. Meskipun diguyur hujan dengan lebat, umat Buddha tetap antusias mengikuti arak-arakan.

“Yang tadi basah-basahan kena hujan dalam prosesi sudah merasa hangat?” tanya bhante Subhapannyo mengawali pesan Dhammanya. “Harusnya sudah ya, duduknya mpet-mpetan begitu,” tambahnya.

Ketua Sangha Theravada Indonesia (STI) ini menyampaikan rasa bangga kepada umat Buddha Temanggung. Ia mengatakan semangat umat Buddha sekarang sudah semakin tumbuh untuk merawat dan melaksanakan kegiatan di vihara.

“Dalam setiap musibah selalu ada berkah, vihara ini sebelum tertimpa pohon (Februari 2015), memang katanya sudah sangat tidak layak pakai. Nah sekarang vihara ini sudah dibangun kembali berkat kerja bersama semua pihak, jadi inilah berkahnya,” tutur bhante.

Bhante Subha berharap, setelah viharanya bagus harus diimbangi dengan semangat umat Buddha dalam menggunakanya. “Saya mohon, vihara ini dirawat, digunakan untuk berlatih meditasi, puja bakti dan praktik-praktik dhamma sehingga dapat menambah mental spiritual umat Buddha,” pungkasnya.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *