Foto: Ngasiran
Di Sumatera Utara, kehidupan umat Buddha tumbuh dalam keberagaman. Saat ini terdapat sekitar 105 vihara atau cetiya di bawah binaan Sangha Agung Indonesia (Sagin) yang tersebar di berbagai daerah. Umatnya berasal dari tiga komunitas besar: Tionghoa, Tamil, dan Karo. Mereka aktif dalam kegiatan puja bakti di vihara masing-masing, dan setiap kelompok memiliki kekhasan tersendiri. Umat Tionghoa biasanya menggunakan bahasa Mandarin dan Pali dalam ritual, sedangkan umat Tamil melafalkan paritta dalam bahasa Pali dan Tamil. Umat Karo pun unik: selain membaca paritta dalam bahasa Pali, mereka memadukannya dengan bahasa daerah Karo.
Dari keberagaman itu, tumbuh kisah khusus tentang umat Buddha Karo. Bhante Thitavamso, Sekretaris Provinsi Sumatera Utara Sangha Agung Indonesia, menuturkan sejarahnya dengan penuh hangat kepada BuddhaZine, di Vihara Sriwijaya, Desa Parangguam, Kab. Langkat, Sumatera Utara, bulan lalu. “Perjalanan umat Buddha Karo bermula dari kunjungan Bhante Jinadhammo ke Desa Parangguam pada awal 1980-an,” ujarnya.

Menurut Bhante Thitavamso, Bhante Jinadhammo rela berjalan kaki sekitar tujuh jam untuk mencapai desa terpencil itu. Kehadirannya membuka jalan bagi masyarakat Karo untuk mengenal dan mendalami Buddha Dhamma. Di Parangguam kemudian berdiri vihara pertama bagi umat Karo: Vihara Sriwijaya. Sebelumnya memang sudah ada sebuah cetiya, namun sekarang umatnya bergabung ke vihara tersebut.
Dari benih kecil itu, pembinaan umat terus berkembang. “Hingga kini sudah ada tujuh vihara di Kabupaten Langkat,” kata Bhante Thitavamso. Jumlah umat Buddha Karo pun bertambah, kini mencapai sekitar 200 kepala keluarga yang tersebar di tujuh vihara. Dalam perjalanannya, umat Buddha Karo juga melahirkan kader-kader Dhamma yang tangguh: saat ini sudah ada delapan orang dari kalangan umat Buddha Karo yang ditahbiskan menjadi bhikkhu. Vihara-vihara tersebut menjadi pusat kegiatan keagamaan sekaligus tempat menjaga tradisi khas umat Karo.

Pembinaan Umat dan Peran Sangha
Di Sumatera Utara, pembinaan umat Buddha dilakukan oleh 54 anggota Sagin dari tradisi Theravāda maupun Mahāyāna. Kehadiran para bhikkhu dan pandita membuat umat lebih semangat menjalankan kegiatan keagamaan. Salah satu upaya kreatif yang mendukung pembinaan adalah pembentukan Tim Dharling (Dharma Keliling) — sekelompok pandita Buddhayana yang setiap minggu mengunjungi vihara-vihara umat Buddha Karo. “Kehadiran Tim Dharling membuat umat lebih aktif karena mereka merasa dibimbing dan ditemani,” jelas Bhante Thitavamso.
Selain membina vihara, Bhante Jinadhammo juga mendirikan Vihara Mahā Kassapa, yang dikhususkan sebagai pusat pelatihan meditasi. Setiap hari libur panjang, vihara itu selalu ramai oleh umat dari Medan maupun dari kampung-kampung Karo. “Pelatihan meditasi yang beliau selenggarakan selalu penuh, diadakan minimal dua kali setahun,” tutur Bhante Thitavamso.

Bhante Thitavamso bersama mendiangBhante Jinadhammo. Foto: Dok. Pribadi
Kenangan Bhante Thitavamso bersama Bhante Jinadhammo
Bhante Jinadhammo lahir di Boyolali. Beliau adalah sosok bhikkhu yang mempunyai jasa besar pada perkembangan umat Buddha di Indonesia, khususnya di Sumatera. Pendekatannya lembut, penuh kesabaran, dan ia tak segan menempuh perjalanan panjang untuk mendampingi umat di pelosok.
Bagi Bhante Thitavamso, sosok gurunya itu meninggalkan kesan mendalam. “Cara beliau mengajar sederhana, tidak monoton, selalu mendampingi seperti orang tua menasihati anaknya,” kenangnya. Saat pertama kali datang ke Medan, ia hanya berniat belajar meditasi selama setahun. Namun setelah mengikuti pelatihan dua minggu, Bhante Jinadhammo berkata, “Satu minggu dari sekarang kamu jadi samanera.”
Awalnya Bhante Thitavamso menolak karena merasa belum siap. Namun, Bhante Jinadhammo tidak memaksa; beliau memberi waktu untuk merenung. Setelah beberapa hari, ia akhirnya bersedia ditahbiskan sebagai samanera. “Baru selesai jadi samanera, beliau berkata, ‘7 bulan dari sekarang pergi kethailand menjadi Bhikkhu.’ Saya sempat takut, tapi justru dari situlah perjalanan saya dimulai,” ujarnya sambil tersenyum.
Pelatihan meditasi yang dibimbing Bhante Jinadhammo meninggalkan pengalaman berharga. Dalam teori memang sama dengan ajaran Buddha, tetapi dalam praktik, cara beliau mendampingi peserta begitu penuh kasih, membuat mereka merasa dekat dan diterima. Itulah warisan yang membekas dalam hati murid-muridnya.
Tumbuh dari Pembinaan yang Konsisten
Menurut Bhante Thitavamso, perkembangan vihara di Sumatera Utara tidak lahir dari ambisi mendirikan bangunan sebanyak-banyaknya, melainkan dari pembinaan yang konsisten. “Kami tidak punya rencana khusus memperbanyak vihara,” katanya. “Kalau pembinaan dilakukan dengan tekun, umat sendiri yang akan memikirkan tempat ibadah yang layak.” Tak heran, hampir setiap tahun ada vihara baru yang diresmikan di Sumatera Utara.
Kini, perjalanan umat Buddha Karo menjadi kisah tentang ketekunan dan kedekatan. Dari langkah kaki seorang bhikkhu yang sabar, lahir komunitas yang memelihara Dhamma dengan bahasa dan budaya mereka sendiri. “Semua ini tumbuh karena pembinaan yang penuh perhatian dan karena umat yang mau membuka hati,” pungkas Bhante Thitavamso.

































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































