Foto: Dok. Panitia
Sabtu, 28 September hingga 2 Oktober 2024, Jakarta mendapat kunjungan bersejarah dari seorang tokoh penting dalam dunia Buddha Dharma internasional, yaitu Bhiksu Xin Ding, yang dikenal juga sebagai Ding He Shang. Bhiksu senior yang lahir di Kabupaten Yunlin, Taiwan, ini adalah salah satu murid Master Hsing Yun, pendiri Fo Guang Shan, sebuah organisasi Buddhis internasional yang berdedikasi pada penyebaran Dharma dan Humanistik Buddhisme.
Bhiksu Xin Ding lahir pada tahun 1944 dan mulai mendalami ajaran Buddha pada tahun 1968 saat ia menjadi murid dari Master Hsing Yun di Taiwan. Sejak saat itu, beliau menjadi salah satu pilar utama Fo Guang Shan dan aktif dalam berbagai kegiatan pembabaran Dharma, pengembangan vihara, dan penyebaran ajaran Buddha di seluruh dunia. Bhiksu Xin Ding juga dikenal sebagai penulis, komposer lagu-lagu Buddhis, dan pembicara yang ceramah-ceramahnya dapat diakses di platform seperti YouTube dan Spotify.
Selain keterlibatan beliau dalam pengembangan ajaran Buddha, Bhiksu Xin Ding juga memiliki koneksi erat dengan umat Buddhis Indonesia. Pertemuan pertama beliau dengan Indonesia dimulai pada tahun 1985, dan sejak itu, beliau telah melakukan berbagai kunjungan spiritual ke tanah air atas undangan murid-murid Master Hsing Yun di Indonesia. Tidak hanya itu, Bhiksu Xin Ding juga pernah dipercaya untuk memimpin beberapa vihara Fo Guang Shan di Taiwan, Amerika Serikat, dan sekarang di Thailand, menunjukkan dedikasinya dalam menyebarkan Dharma ke berbagai belahan dunia.
Pada tahun 2012, Master Hsing Yun memberikan amanah penting kepada Bhiksu Xin Ding untuk memimpin Vihara Thaihua di Thailand, di mana beliau hingga kini masih aktif dalam mengembangkan pendidikan Buddhis dan membimbing umat Buddha di wilayah tersebut. Beliau juga telah menerima berbagai penghargaan kehormatan dari universitas-universitas di Sri Lanka, Amerika Serikat, dan Thailand atas kontribusinya dalam dunia Buddhisme.
Penyambutan Bhiksu Xin Ding di Jakarta
Setibanya di Jakarta pada 28 September 2024, Bhiksu Xin Ding disambut dengan penuh suka cita oleh umat Buddha di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Rombongan penyambut terdiri dari Ketua Yayasan Berkah Dharma Lestari, Bapak Arifin Tanzil, serta Wakil Ketua Yayasan, Bapak Jhonny Jap, yang telah menyiapkan acara penyambutan khusus untuk beliau. Selain itu, Bhiksu Nirmana Sasana, Bhiksu Vidya Sasana, Bhiksu Hui Quan serta beberapa anggota Sangha dari berbagai vihara di Indonesia turut hadir dalam penyambutan tersebut.
Pada malam pertama, sebuah makan malam penyambutan diadakan dengan penuh keakraban, dihadiri oleh para penyanyi Buddhis lintas generasi seperti Eddy Effendy, Marcelino Fransxicus, dan Shanti Dewi Lie.
Lagu-lagu Buddhis karya Master Hsing Yun dan Joky Huang dinyanyikan dengan indah, termasuk lagu “Hadirkan Cinta” yang mengusung pesan cinta universal selaras dengan ajaran Buddha. Kehadiran artis-artis muda dari ajang pencarian bakat, seperti Rizzy dari Bintang Pantura 5 dan Deasy Juwita dari AFI Junior, turut menambah kemeriahan acara.
Selama acara penyambutan ini, Bhiksu Xin Ding menunjukkan sikap rendah hati dan kebijaksanaannya yang mendalam. Beliau tak hanya berbagi senyum kepada seluruh tamu, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan Dharma singkat yang menekankan pentingnya kebajikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kunjungan Spiritual Bhiksu Xin Ding ke Vihara di Jakarta
Pada hari-hari berikutnya, Bhiksu Xin Ding mengunjungi beberapa vihara di Jakarta dan sekitarnya. Salah satu kunjungan yang paling berkesan adalah ke Prajna Chan Monastery di mana beliau disambut oleh Bhiksu Dharma Maitri dan umat Buddha yang hadir dengan lantunan lagu-lagu Buddhis. Lagu “Prajna Chan Monastery,” yang diciptakan oleh Bhiksu Dharma Maitri dan dinyanyikan oleh seorang anak kecil berusia enam tahun, Ken Ken, menjadi momen yang sangat menyentuh.
Kunjungan Bhiksu Xin Ding tidak hanya membawa pesan kebijaksanaan, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dan kesatuan di antara umat Buddha di Indonesia. Pesan-pesan beliau, terutama mengenai kebajikan, karma, dan pentingnya menjalani hidup dengan mindfulness, dirasakan langsung oleh semua yang hadir. Beliau juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan vihara-vihara di Indonesia agar menjadi pusat pembelajaran Buddha Dharma yang lebih efektif dan inklusif bagi semua umat.
Kunjungan ini membawa dampak spiritual yang mendalam, memberikan dorongan kepada para umat Buddha untuk terus berlatih, berbuat baik, dan menyebarkan ajaran Buddha di lingkungan sekitar.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara