Foto : Surahma Ana
Sabtu (22/6/2024), ribuan umat Buddha Kabupaten Semarang memenuhi tenda acara dalam perayaan Dharmasanti Waisak di Alun-alun Kecamatan Sumowono. Penyelenggaraan acara ini melibatkan umat Buddha lintas majelis yang ada di Kabupaten Semarang.
Acara dihadiri oleh sejumlah Bhikkhu Sangha lintas sekte serta pejabat pemerintah termasuk Bupati Semarang Ngesti Nugraha dan Pembimas Buddha Provinsi Jawa Tengah Karbono. Umat yang hadir juga tidak hanya dari Kabupaten Semarang, nampak sebagian umat dari Kabupaten Temanggung.
Tenda-tenda dengan latar belakang puncak Gunung Ungaran yang menjulang tinggi, kian menambah keindahan alun-alun. Acara dimulai dengan penampilan kesenian dari beberapa vihara pada sesi pra acara. Dilanjutkan dengan penyalaan lilin oleh tokoh lintas agama dan prosesi tirta suci yang diambil dari sembilan sumber mata air di Kabupaten Semarang. Berbagai pertunjukan seni dari anak-anak Sekolah Minggu Buddhis juga turut memeriahkan acara di sela-sela sesi sambutan.
Pembimas Buddha Provinsi Jawa Tengah, Karbono, mengapresiasi penyelenggaraan acara yang menyatukan umat dari berbagai sekte ini. Kendati demikian, ia juga menyoroti kondisi penganut Agama Buddha yang mengalami penurunan tajam utamanya di Jawa tengah.
“Kita harus merasa memiliki ajaran Sang Buddha, sehingga kita mempunyai rasa tanggung jawab untuk mempertahankan. Yang punya anak cucu diajak ke vihara supaya ajaran Sang Buddha ini tetap bertahan untuk generasi selanjutnya,” ungkapnya.
Karbono menyebutkan bahwa dampak pendidikan tinggi menjadi salah satu penyebab berkurangnya umat Buddha di Jawa Tengah. “Ketika remaja Buddhis yang sudah lulus kuliah, harus merantau menjadi tenaga pendidik maupun pegawai di luar pulau. Kita tidak usah mencari umat dari penganut agama lain, tetapi kita perlu mempertahankan dan menjaga yang sudah ada,” tambahnya.
Bhante Cattamano, dalam pesan Dhammanya menekankan khususnya umat Buddha untuk mempunyai budaya malu berbuat jahat dan takut akan akibat perbuatan jahat. Bhante menegaskan bahwa segala perbuatan kecil maupun besar akan tetap memberikan akibat bagi pelakunya.
“Jangan menyepelekan perbuatan buruk atau jahat sekecil apa pun. Ibarat seperti kelilipan, sekalipun kecil menjadikan tidak nyaman bahkan sakit di mata. Ibarat lain, kecil bagaikan duri, sekalipun kecil tapi akan mengakibatkan rasa sakit bagi yang tertusuk,” tegas bhante.
Lebih jauh, bhante menjelaskan hukum karma yang hendaknya dipegang kuat sebagai prinsip hidup umat manusia. “Semua perbuatan sekecil apa pun akan memberikan akibat, perbuatan jahat akan memberikan akibat penderitaan. Sebaliknya, jangan meremehkan kebajikan sekalipun kecil, karena sekecil apa pun kebajikan juga akan memberikan buah bagi diri kita,” bhante menambahkan.
Menanggapi pesan Dhamma, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengajak semua yang hadir untuk berusaha mempraktekkan ajaran Sang Buddha demi terciptanya ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat. Ia merasa senang bisa hadir dalam perayaan ini.
“Saya senang bisa menghadiri perayaan Waisak di beberapa daerah termasuk di Sumowono ini. Kalau kita bisa melaskanakan ajaran Buddha seperti yang disampaikan oleh Bhante Cattamano tadi, tentunya semua akan sejuk, akan bahagia, dan juga kondusif. Mari kita bersama-sama berusaha untuk melaksanakan ajaran Dhamma ini,” ajaknya.
Ngesti Nugraha juga mengucapkan terima kasih atas keterlibatan semua pihak termasuk umat lintas agama yang turut andil dalam perayaan ini. Ia berharap, kebersamaan akan terus berlanjut dalam setiap penyelenggaraan acara keagamaan khususnya di Kabupaten Semarang.
“Ke depan, kita juga akan menghadapi pesta demokrasi, saya berharap seluruh warga masyarakat Kabupaten Semarang untuk tetap menjaga kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama,” pungkasnya.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara