• Thursday, 10 January 2013
  • Sutar Soemitro
  • 0

Coba Anda bayangkan apa yang akan terjadi jika para pendiri dan petinggi Facebook, Twitter, Google, Cisco, Paypal, Zynga, hingga eBay berkumpul bersama para guru dan meditator Buddhis membicarakan tentang kebijaksanaan sejati di era teknologi informasi seperti sekarang ini?

Itulah yang terjadi dalam “Wisdom 2.0 Conference”, sebuah gerakan dan konferensi yang sedang populer di Sillicon Valley –pusat industri teknologi informasi Amerika– yang dipelopori oleh seorang praktisi Buddhis Soren Gordhamer, penulis buku Wisdom 2.0: Stress Relief for the Creative and Constantly Connected.

Konferensi ini telah tiga kali diadakan di Amerika. Yang pertama bulan Mei 2010, kedua Februari 2011, dan ketiga Februari 2012. Konferensi keempat akan kembali digelar tanggal 21-24 Februari 2013 di San Fransisco, AS.

Lalu siapa yang akan menjadi pembicara pada konferensi kali ini. Tercatat ada 28 pembicara yang berasal dari industri teknologi informasi, praktisi kebijaksanaan, akademisi, ahli neurologi, hingga pengembang game.

Nama-nama besar yang jadi pembicara antara lain Jeff Weiner (CEO LinkedIn), Biz Stone (pendiri Twitter dan Obvious), Evan Williams (pendiri Twitter dan Obvious), Bradley Horowitz (wakil presiden Google), Arianna Huffington (presiden dan pemimpin Huffington Post), hingga Arturo Bejar (direktur engineering Facebook).

Sedangkan dari praktisi kebijaksanaan antara lain Marianne Williamson (penulis buku Return to Love), Jack Kornfield (murid Ajahn Chah dan guru spiritual Buddhis terkenal Amerika), Thubten Jinpa (cendekiawan Buddhis), Jon Kabat-Zinn (pengajar meditasi), dan tentu saja Soren Gordhamer sebagai pendiri Wisdom 2.0.

Apa yang ingin dicapai oleh konferensi yang menggabungkan dua dunia yang sepertinya terlihat sangat bertolak belakang ini? “Bersama-sama kita akan membedah tantangan besar zaman ini: tidak hanya terkoneksi dengan orang lain melalui teknologi, namun juga melakukan sesuatu yang memberi manfaat bagi hidup manusia, efektif untuk dunia kerja, dan berguna bagi dunia,” tulis website resmi Wisdom 2.0.

Menurut Soren Gordhamer, konferensi ini untuk mempertemukan komunitas teknologi (yang fokus dalam mengembangkan teknologi dan gadget eksternal) dengan komunitas kebijaksanaan (yang fokus pada pengembangan teknologi pikiran dan batin internal) untuk menemukan bagaimana hidup dengan penuh kesadaran, penuh makna dan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya tahu banyak orang di Apple, Facebook, Zynga, Digg, dan banyak tempat sejenis, tapi saya tidak selalu tahu siapa dan di mana mereka. Konferensi ini adalah cara untuk membawa semua orang memperlihatkan diri,” jelas Gordhamer.

Lalu apa yang dibahas dalam konferensi Wisdom 2.0? Pada konferensi Februari 2012 lalu, Eric Schiermeyer, pendiri Zynga yang membuat game Farmville yang sangat populer di Facebook, mengatakan, “Pagi ini saya menyadari bahwa selama ini saya menggeluti dunia ini, saya tidak benar-benar mencintai teknologi. Yang saya cintai adalah orang-orangnya.”

Bagi Schiermeyer, perusahaan teknologi yang paling sukses dan inovatif adalah yang menggunakan “kesadaran penuh (mindulness) versi mereka sendiri” untuk mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang khalayak inginkan dan kemauan itu mereka turuti.

“Apa yang Steve Jobs dan Apple lakukan,” ujarnya, “dengan mengasah dan memperbaiki proses pengembangan produk yang sangat berorientasi pada kedalaman diri sendiri dan dengan sangat hati-hati membentuk apa yang mereka temukan bahwa itulah yang diinginkan manusia ada dalam gadget mereka.”

Sementara Michelle Gale, seorang praktisi dan pengajar meditasi yang bekerja pada departemen kepemimpinan dan pengembangan Twitter mengatakan, “Departemen saya memiliki praktek kebijaksanaan sebagai pondasi budaya kerja karyawan, sehingga setiap orang merasa mereka berkembang dalam hal kepribadian dan profesionalitas. Twitter, Facebook, Google, dan eBay di seluruh dunia dijalankan oleh orang-orang yang menaruh perhatian pada bagaimana menciptakan tempat kerja yang menumbuhkan kesejahteraan. Orang-orang terdorong untuk menjaga satu sama lain.”

Gale mendapati bahwa “mensinkronkan pikiran dan tubuh” adalah sebuah praktek yang sangat membantu.

Saat ini sekitar 1200 orang telah mendaftar untuk menghadiri konferensi tersebut. Nah, siapa tahu di antara Anda ada yang tertarik untuk ikut Wisdom 2.0 Conference ini, silahkan kunjungi website resmi mereka di www.wisdom2conference.com. (sinar dharma/shambhala sun)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *