• Tuesday, 14 February 2023
  • Deny Hermawan
  • 0

Upacara kremasi jasad Mahabiksu Hsing Yun selesai digelar Senin, 13 Februari 2023 di Kuil Baihe Daxian Taiwan. Seremoni dilangsungkan mulai pukul 13:30 waktu setempat, setelah sebelumnya pada pagi hari digelar perarakan jenazah Master Hsing Yun di kawasan jalan utama Fo Guang Shan yang dihadiri sekitar 50 ribu umat, menurut informasi The Merit Times. 

Di Kuil Daxian, jenazah Master Hsing Yun yang sebelumnya didudukkan dalam stupa khusus, lantas dibaringkan dalam peti untuk keperluan kremasi. Sebelum jenazah dibakar, para biksu menyelimuti peti jenazah dengan selubung dharani.

Ini adalah kain berwarna ungu yang bertuliskan dharani dalam aksara Mandarin. 

Peti lantas dimasukkan ke dalam tempat pembakaran, dan tirai berwarna putih ditutup. Ini mengakhiri rangkaian prosesi panjang kremasi Master Hsing Yun yang disiarkan langsung. 

Sekitar satu dekade sebelum meninggal, ketika berusia 85 tahun, Master Hsing Yun pernah menulis surat terbuka berisi 5.000 kata yang bernuansa wasiat dengan judul “Pengakuan Tulus”. Salah satu poin penting adalah bahwa ia menulis tidak akan meninggalkan relik sesudah meninggal. Sebuah pernyataan yang bisa ditafsirkan beragam. 

Ia juga menulis beberapa hal lain terkait dirinya dan warisan yang ditinggalkannya. Kurang lebih begini terjemahannya:

“Sepanjang hidup saya, banyak yang menganggap saya kaya, tetapi sebenarnya, tetap miskin selalu menjadi moto saya. Saya dibesarkan dalam keluarga miskin, namun saya tidak pernah melihat diri saya miskin, karena saya selalu merasa kaya di hati.

“Sampai usia tua saya, banyak yang menganggap saya sangat kaya karena mereka percaya saya memiliki banyak lembaga pendidikan, perusahaan budaya, penerbit, dan yayasan; namun, saya tidak pernah merasa memiliki sesuatu karena ini milik publik, bukan milik saya.

“Meskipun saya telah membangun banyak kuil di seluruh dunia, tidak satu pun dari rumah, bangunan, atau bahkan perabotan apa pun yang dimaksudkan untuk saya. Saya tidak memiliki satu pun ubin di atas kepala saya atau satu pun gundukan tanah di bawah kaki saya.

“Setiap objek dalam komunitas Buddhis adalah milik dunia, jadi bagaimana bisa ada yang namanya kepemilikan individu? Meskipun demikian, dalam benak saya, saya masih bisa merasakan bahwa seluruh dunia adalah milik saya.”

“Sepanjang hidup saya, saya tidak memiliki meja atau lemari. Meskipun murid-murid saya telah mempersiapkannya dengan baik untuk saya, saya tetap tidak pernah menggunakannya. Sepanjang hidup saya, saya jarang pergi ke jalan untuk berbelanja, saya juga tidak pernah menabung.

“Semua yang saya miliki adalah milik umum, Ordo Fo Guang Shan, dan vihara. Demikian pula, semua murid saya harus mengikuti contoh yang sama dalam mendedikasikan tubuh dan batin seseorang untuk vihara, dan hidup dengan mengikuti berbagai kondisi.”

“Sepanjang hidup saya, banyak yang menganggap saya sebagai seseorang dengan kemampuan bawaan untuk mengumpulkan kelompok. Sebenarnya, saya memiliki hati yang sangat kesepian, tanpa preferensi pribadi atau permusuhan terhadap siapa pun.

“Orang lain mungkin menganggap saya memiliki banyak pengikut dan pengagum, tetapi saya tidak pernah menganggap mereka sebagai milik saya, karena satu-satunya keinginan saya adalah agar mereka menemukan tempat yang sesuai dalam ajaran Buddha.”

“Saya tidak punya harta pribadi seperti uang, tanah, atau memorabilia untuk dibagi di antara Anda. Jika Anda menginginkan sesuatu, ambil saja salah satu dari banyak buku saya untuk dikenang; dan jika Anda tidak menginginkan apa pun, bahkan kata-kata nasihat saya pun tidak akan banyak berguna. Semua yang saya tawarkan adalah ajaran Buddha Humanistik untuk Anda pelajari, dan kuil-kuil untuk Anda sokong.”

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *