Kabar gembira bagi umat Buddha Indonesia, Candi Borobudur diwacanakan menjadi rumah ibadah umat Buddha dunia. Wacana itu disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat berdiskusi dengan Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Buddha Kementerian Agama Caliadi di rumah dinas Menag, Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan.
“Kita berharap segenap ormas keagamaan dan majelis Buddha bersatu padu dalam mewujudkan Borobudur sebagai sentral rumah ibadah umat Buddha dunia. Misalnya dalam perayaan Waisak dan perayaan keagamaan lainnya,” ujar Menag, Kamis (28/01).
Menurut Gus Yaqut hal itu bisa terwujud bila umat Buddha Indonesia bisa bersatu. “Ini bisa terwujud bila umat Buddha di Indonesia bersatu dan kita siap fasilitasi,” sambung Menag, seperti yang dilansir Kemenag.org.
Wacana itu pun mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar mengatakan bahwa usulan Borobudur menjadi tempat ibadah umat Buddha dunia sudah menjadi idenya sejak lama.
Baca juga: Borobudur adalah Pemersatu
“Hari ini, Pak Menag menyampaikan itu dan ini berita yang sangat menggembirakan,” kata Ganjar di rumah dinasnya, Sabtu (30/1/2021).
Ganjar menilai, potensi menjadikan Borobudur sebagai rumah ibadah Buddha dunia sangat besar. Berdasarkan obrolannya dengan para Bhante (biksu) dan Organisasi Keagamaan Buddha, diketahui ada sekitar 5 juta umat Buddha dunia yang sangat aktif.
“Kalau itu bisa dilakukan, maka sebenarnya potensinya sangat besar. Di Buddha itu, setahun minimal ada lima perayaan keagamaan. Bayangkan saja, akan ada sekian juta orang yang akan berkunjung ke Borobudur dan itu bisa berkali-kali dalam setahun,” terang Ganjar.
Dengan begitu, maka nilai religiusitas, pergaulan antar agama maupun dengan masyarakat internasional di kawasan Borobudur semakin kuat.
Meski begitu, Ganjar berharap Menag merangkul semua pihak yang berkepentingan untuk berkomunikasi antar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Baca juga: Borobudur, Keagungan Kebudayaan dan Peradaban Nusantara
“Saya kira langkah-langkahnya harus disiapkan dengan baik, dan kelompok masyarakat yang ada di sana harus diajak bicara agar memahami pada keputusan ini. Pada prinsipnya saya mendukung karena ini bagus sekali,” tambah Ganjar seperti dilansir Humas Jateng.
Sementara itu, Dirjen Bimas Buddha, Caliadi saat dihubungi BuddhaZine mengatakan merancang langkah-langkah strategis untuk menindaklanjuti wacana itu. Salah satu yang akan dilakukan adalah mengumpulkan para pimpinan organisasi umat Buddha Indonesia untuk melakukan koordinasi.
“Langkah yang paling strategis adalah membangun komunitas buddhis yang sangat minoritas ini sama-sama berkomitmen yang tumbuh dari hati yang paling dalam untuk membangun sebuah kebersamaan. Jika ini bisa dibangun secara utuh dan tokoh-tokoh melepas segala ego dan aku-nya, maka apa yang diwacanakan oleh Menteri Agama dan didukung oleh Pak Gubernur Jateng bisa terwujud.
“Dengan begitu Borobudur tidak semata hanya sebagai Destinasi tetapi menjadi rumah ibadah umat Buddha dunia akan terwujud,” tulis Caliadi melalui pesan WA.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara