• Monday, 6 April 2015
  • Niko Fajar Setiawan
  • 0

Berawal dari keprihatinan mengenai tingginya penyalahgunaan narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang) di kalangan pelajar dan mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI) bekerjasama dengan Ekayana Buddhist Centre dan Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPB Indonesia) yang di dukung oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)  menyelenggarakan Seminar Indonesia Darurat Narkoba dengan tema “Kaum Muda Buddhis, Berkarya Tanpa Narkoba!” pada tanggal 4 April 2015 di Aula Ekayana Buddhist Centre.

Seminar dihadiri kurang lebih 400 orang yang terdiri dari berbagai kalangan, baik pelajar, mahasiswa Buddhis maupun lintas agama. Acara ini juga dimeriahkan oleh artis-artis Buddhis yang diorbitkan oleh Namaste Music dan Sarjana dan Profesional Buddhis Indonesia (SIDDHI).

Brigjen Pol. dr. Victor Pudjiadi, penerima rekor MURI sebanyak 13 kali dalam kategori penyuluh narkoba dengan variasi terbanyak, menyampaikan materi mengenai apa itu narkoba, bagaimana cara atau trik-trik penyebaran narkoba, dan ciri-ciri pemakai narkoba dengan gaya yang gaul dan edukatif. Walaupun materi yang disampaikan masuk ke dalam materi yang ‘serius’, tetapi gelak tawa dan decak kagum seringkali keluar dari hadirin yang menghadiri seminar ini.

Materi dengan durasi hampir dua setengah jam terasa begitu cepat, tetapi ilmu yang didapatkan sangat banyak. Pada seminar ini juga dilengkapi dengan ilustrasi langsung yang diperankan oleh tim dari BNN termasuk salah seorang finalis Puteri Indonesia yang menjadi Duta Anti Narkoba serta Duta UKM turut memotivasi peserta untuk tidak pernah terlibat narkoba. Edutainment yang ditampilkan Brigjen Victor juga dilengkapi berbagai video-video ilustrasi yang dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai betapa berbahayanya narkoba bagi kesehatan tubuh.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Dasikin juga berkesempatan hadir untuk memberikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini. Sementara itu, Ketua Wihara Ekayana Arama Mahastawira Aryamaitri mengungkapkan bahwa, “Pemuda seharusnya menjadi pencegah utama penyalahgunaan narkoba, dan ini salah satu hal yang tidak perlu dicoba dalam hidup.”

Sementara Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI Suparjo ketika diminta pendapatnya mengenai hukuman mati yang dikenakan kepada para pengedar narkoba, mengatakan, “HIKMAHBUDHI lebih mengedepankan upaya pencegahan, karena hal ini lebih penting daripada sekadar hukuman mati. Kami tidak mau berpolemik terhadap isu ini, lebih baik kita melakukan aksi nyata membangun kesadaran di kalangan pelajar dan mahasiswa akan bahaya narkoba. Faktor kesadaran ini vital sekali.”

Melalui kegiatan pencegahan seperti ini diharapkan kaum muda Buddhis di Indonesia pada khususnya dan masyarakat pada umumnya nantinya dapat menjadi bagian penting terhadap pencegahan dan pemberantasan narkoba. HIKMAHBUDHI berharap kegiatan ini akan menjadi bola salju, dan terus membesar hingga menjangkau seluruh sekolah, kampus, vihara, dan organisasi Buddhis lainnya sehingga seluruhnya memiliki kesadaran yang sama akan bahaya narkoba dan bagaimana mengantisipasi agar tidak ada orang di sekitar mereka yang terjerumus ke dalam jerat narkoba.

“Bandar (narkoba) itu harus dilawan beramai-ramai, tidak mungkin hanya mengandalkan pemerintah, tapi perlu peran serta aktif seluruh elemen masyarakat,” pesan Brigjen Victor.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *