Sejumlah jajak pendapat untuk menjaring nama calon menteri Kabinet Jokowi-JK memunculkan dua nama tokoh dari komunitas Buddhis. Yang pertama muncul adalah Sudhamek AWS. CEO Garuda Food ini adalah mantan ketua umum Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) selama dua periode dari tahun 2003 hingga 2013. Kini ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina MBI. (Baca: Romo Piandi Terpilih Sebagai Ketua MBI yang Baru)
Nama Sudhamek AWS masuk dalam bursa calon menteri yang diadakan oleh detikcom. Hingga berakhirnya polling tanggal 11 September 2014, namanya muncul untuk tiga posisi sekaligus, yaitu Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Sudhamek AWS tidak hanya aktif di kalangan Buddhis, ia juga aktif dalam organisasi dialog antar agama. Ia adalah salah satu pendiri dalam Indonesia Conference on Religion and Peace (ICRP).
Sudhamek AWS menerapkan prinsip-prinsip Buddhisme di dalam perusahaan yang dipimpinnya. Dalam sebuah Dharma talk di Surabaya tahun 2013 lalu, ia menyebut Garuda Food yang dipimpinnya diarahkan menjadi sebuah spiritual company. Ia menjelaskan, salah satu wujud konkret dari visi tersebut adalah Todung Group yang menaungi Garuda Food menjauhi berbagai bidang bisnis yang tidak sesuai dengan prinsip Buddhisme.
Bidang-bidang bisnis tersebut adalah bisnis persenjataan atau yang berhubungan dengan persenjataan, bisnis yang melibatkan kehidupan makhluk hidup termasuk bisnis yang memiliki unsur hewan di dalamnya, bisnis yang terlibat dalam hal-hal yang mengurangi kesadaran manusia, bisnis racun yang membunuh hewan dan semua hal yang membunuh hewan, dan bisnis yang berhubungan dengan perjudian dan bisnis hiburan yang membangkitkan nafsu-nafsu rendah.
Ia menyebut visi tersebut sebagai “Tudung Way” yang meletakkan nilai-nilai spiritual sebagai pondasi dasar perusahaan.
Tokoh Buddhis lain yang belakangan ikut meramaikan bursa calon menteri adalah politisi muda Daniel Johan. Ia merupakan mantan aktivis dan mantan sekjen Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi). Namanya muncul setelah Joko Widodo-JK telah memastikan postur kabinet yang akan datang terdiri dari 34 kementerian yang akan diisi oleh 18 dari kalangan profesional non-partisan dan 16 dari kalangan profesional partai politik.
Daniel Johan disebut dalam bursa calon menteri karena posisinya kini adalah Wakil Sekretaris Jenderal PKB, namun dianggap memiliki kemampuan profesional. Ia juga kini menjadi anggota DPR terpilih daerah pemilihan Kalimantan Barat dan akan segera dilantik bulan depan.
Nama Daniel Johan muncul dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh Aliansi Pemuda Indonesia Untuk Perubahan (Api Perubahan). “Awal bulan lalu, kami telah menggelar Focus Group Discussion (FGD), diskusi kelompok terbatas. Pesertanya adalah kelompok muda dari aktivis dan mantan kemahasiswaan atau kepemudaan. Mengusulkan dan menilai beberapa nama dan jabatan kementerian. Hasilnya, tak jauh berbeda apa yang disampaikan Pak Jokowi akan ada 34 pos kementerian yang akan diisi 18 profesional dan 16 dari profesional parpol,” ujar Albert Simangunsong, peneliti dari Api Perubahan seperti dilansir Tribunnews Rabu (17/9/2014).
Nama-nama dari parpol yang muncul adalah Lukman Hakim Saefuddin (PPP), Andi Widjajanto (PDIP), Qurtubi (Nasdem), dan Daniel Johan (PKB). “Lukman Hakim tetap diusulkan sebagai Menteri Agama, Andi Widjajanto Menteri Pertahanan, Qurtubi Menteri ESDM, Daniel Johan Menteri Pembanguan Daerah Tertinggal,” lanjut Albert.
Daniel Johan dianggap layak sebagai salah satu kandidat Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tidak lepas karena sebelum ini ia menjadi staf ahli kementerian tersebut yang dipimpin oleh Helmi Faishal Zaini, koleganya di PKB. (tribunnews/detik)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara