Sangha Agung Indonesia (SAGIN) meresmikan Vihara Dharma Surya. Vihara ini terletak di lereng Watu Payung, Desa Candirejo, Kecamatan Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Vihara Dharma Surya telah dibangun oleh umat Buddha Gunung Kidul sejak tahun 1985. Karena dirasa sudah tidak layak huni, pada tahun 2017, pengurus vihara beserta para bhikkhu pembina umat Buddha setempat memutuskan untuk merenovasi ulang vihara dan selesai selama satu tahun. Sebagai wujud syukur selesainya pembangunan, Sangha dan umat menggelar upacara peresmian purna pugar Minggu, (22/7).
Acara ini dihadiri oleh umat Buddha dari Kabupaten Gunung Kidul, Solo, dan Yogyakarta. Bhikkhu Khemacaro, Ketua Umum Sangha Indonesia (SAGIN), Bhante Sasana Bodhi, Bhante Vijananda, beberapa bhikkhu lainnya, serta pejabat kementerian agama dan daerah juga hadir dalam acara ini.
“Vihara ini menjadi tempat yang representatif untuk kegiatan keagamaan, pendidikan, dan ekonomi masyarakat Buddhis. Rencana ke depan Vihara Dharma Surya dengan seizin Bhante Sasana Bodhi akan dijadikan tempat pembelajaran bagi bhikkhu dan samanera/samaneri selain Pesantrian Kusalamitra yang ada di Gunungkidul,” tutur Bhante Khemacaro, dalam sambutannya.
Baca juga: Dengan Budaya Jawa, Vihara Ekasasana Surya Diresmikan
Vihara Dharma Surya dibangun berciri khas Jawa, berbentuk Joglo dengan empat soko guru. Menurut Bhante Badrapalo, pemilihan model bangunan ini karena disesuaikan dengan tempat vihara yang berada di Provinsi Yogyakarta. “Umat Buddha Desa Candi Rejo berjumlah 26 kepala keluarga. Mereka orang sini, dengan bangunan seperti ini ya supaya mereka merasa lebih dekat dengan vihara.”
Sementara itu, Supriadi, Direktur Urusan Pendidikan Buddha merasa prihatin terhadap generasi muda Buddhis yang cenderung melupakan nilai-nilai kearifan lokal. “Kita prihatin atas perilaku dan sikap mental remaja kekinian yang cenderung melupakan nilai-nilai kearifan lokal. Karena itu perlu melakukan upaya perubahan bagi generasi muda Buddhis Indonesia untuk bisa lebih berjiwa mandiri, kreatif, dan yang lebih penting mau mempelajari dan mencintai budaya lokal,” tuturnya.
Bukan tanpa alasan, menurut lelaki asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini, generasi muda Buddhis juga mempunyai peran penting untuk kemajuan bangsa. “Mereka nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa, yang sangat diharapkan mampu tumbuh dan berkembang sebagai jiwa-jiwa penerus yang berkualitas, memiliki rasa nasionalisme serta menjaga martabat bangsa. Jadi dari tempat ini, vihara ini diharapkan mampu melahirkan pribadi-pribadi yang visioner yang mampu menggerakkan kaum muda lain di lingkungannya agar menjadi lebih berdaya guna, menyasar pada nilai nilai cinta tanah air dan bangsa, cinta seni, dan budaya, serta cerdas dan produktif,” pungkasnya.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara