• Monday, 20 May 2024
  • Surahman Ana
  • 0

Foto     : Ngasiran dan Surahman Ana

Setelah melakukan perjalanan selama lima hari dari Semarang, 43 Bhikkhu Thudong tiba di Candi Borobudur dalam keadaan sehat pada Senin (20/5/2024). Mereka memasuki Komplek Candi Borobudur melalui Pintu Kalpataru pada pukul 13.52 WIB, kemudian beristirahat di Manohara Resto.

Perjalanan dimulai sejak tanggal 16 Mei 2024 dari Vihara Buddha Jayanti Wungkal Kasap Semarang, yang berjarak 60 kilometer dari Borobudur. Namun demikian, panjang rute perjalanan sebenarnya lebih dari itu karena para bhikkhu juga singgah di beberapa lokasi, salah satunya Kabupaten Temanggung.

Bhante Kamsai Sumano, Pembina Bhikkhu Thudong, menyatakan bahwa rata-rata para bhikkhu berjalan sejauh 30 kilometer setiap harinya. Meskipun teriknya matahari Semarang-Borobudur, hal itu tidak menjadi halangan bagi mereka dalam menyelesaikan perjalanan spiritualnya. Antusiasme umat Buddha dan masyarakat umum dalam menyambut kedatangan mereka memberikan semangat baru serta meninggalkan kesan yang mendalam selama perjalanan.

“Sepanjang jalan kiri kanan, masyarakat pengen mengundang kami mampir, baik itu sekolah, rumah pribadi, restoran, semuanya welcome kami walaupun tidak kenal,” ungkapnya.

Bhante menjelaskan bahwa tujuan perjalanan Thudong adalah sebagai bentuk latihan diri melepas kedunawian dan melakukan puja di puncak Candi Borobudur.

“Kami akan naik ke candi untuk bertemu Buddha di atas. Itu cita-cita kami sejak awal,” tambahnya.

Sementara itu, Bhante Suphit, yang baru pertama kali mengikuti Thudong ke Indonesia, sempat merasa khawatir bahwa perjalanan ini akan menghadapi banyak masalah.

“Bangga Borobudur ada di Indonesia. Sebelumnya, tahunya Indonesia negara yang sangat muslim, tapi ketika sampai di Indonesia semua bersatu,” katanya.

Bhante Suphit juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pengamanan selama perjalanan.

“Ternyata setelah sampai di sini, semua dari pemerintah, TNI, POLRI, dan ada Banser, semua gotong-royong menolong soal keamanan. Saya tidak menyangka ternyata di Indonesia seperti ini,” tambahnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Bhante Yutthana, Ketua Rombongan Bhikkhu Thudong 2024, yang sebelumnya juga pernah melakukan Thudong pada tahun 2023. Dia tetap terkesan dengan sambutan hangat yang diterima dari masyarakat Indonesia.

“Saya tetap terkesan dengan masyarakat Indonesia, yang tetap menyambut kami seperti Thudong tahun lalu. Ternyata mereka masih menantikan kehadiran kami,” kata Bhante Yutthana.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *