• Monday, 8 September 2025
  • Ngasiran
  • 0

Foto: Ngasiran

Suasana penuh suka cita menyelimuti keluarga besar Buddhayana Indonesia. Pada Jumat (5/9/2025), Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) resmi dibuka di Hotel Crystal Luxury Bay Resort, Nusa Dua, Bali.

Tahun ini, Mukernas mengangkat tema “Peduli dan Melayani”. Rangkaian acara pembukaan berlangsung meriah dan penuh nuansa budaya. Dimulai dengan tari penyambutan khas Bali, dilanjutkan parade pataka dari 31 provinsi peserta. Setiap perwakilan pengurus daerah membawa pataka kebesaran diiringi lagu daerah masing-masing. Antusiasme peserta bergema memenuhi ruangan, menandai kuatnya rasa kebersamaan di antara keluarga besar Buddhayana Indonesia.

Setelah itu, hadirin dengan khidmat mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya, disusul dengan Mars Buddhayana penuh semangat. Suasana spiritual semakin terasa saat syair-syair Dhammapada dilantunkan, menekankan ajaran Buddha tentang pelayanan dan kepedulian.

485 Peserta dari Berbagai Unsur KBI

Ketua Panitia Pelaksana, Budiyanto, melaporkan bahwa kegiatan Mukernas kali ini diikuti oleh 485 peserta. Mereka terdiri dari Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Wanita Buddhis Indonesia (WBI), Sekretariat Bersama Yabuddhi, organisasi Wulan Bahagia, serta peninjau dari berbagai badan otonom.

“Selain Mukernas Yabuddhi, pada kesempatan ini juga berlangsung Musyawarah Nasional (Munas) bagi organisasi Wulan Bahagia,” ujar Budiyanto.

Pesan dan Harapan Tokoh Organisasi.

Ketua WBI, Luci Salim, menegaskan pentingnya forum Mukernas sebagai ruang untuk memberi dampak nyata bagi perkembangan agama Buddha di Indonesia.

“Mukernas ini membahas program kerja yang bisa berkontribusi bagi perkembangan agama Buddha. Mari manfaatkan momen kebersamaan ini dengan baik, sehingga bisa menjadi inspirasi dan oleh-oleh berharga ketika kita kembali ke daerah masing-masing,” tutur Luci.

Ketua Umum Wulan Bahagia, Sendjaja Widjaja, menyampaikan rasa syukur atas kesempatan melaksanakan Munas bersamaan dengan Mukernas. “Kami pertama kali bergabung dengan KBI pada 2022 di Lombok sebagai undangan. Kini, kami mendapat wadah resmi untuk melaksanakan Munas. Perkembangannya pun cukup pesat,” jelas Sendjaja.

Sekretaris Bersama Yabuddhi, Toni Sasanasurya, menegaskan arah gerak organisasi yang selalu selaras dengan kebijakan Sangha Agung Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Amin Untario, menekankan pentingnya perubahan diri sebagai dasar kemajuan organisasi.

“Perubahan besar selalu dimulai dari diri sendiri. Karena itu, penting bagi kita semua untuk terus bekerjasama dalam pengabdian dan mengembangkan semangat Buddhayana,” ujarnya.

Amin juga menyinggung kehadiran tokoh Buddhis nasional, Sudhamek AWS, yang ikut hadir meski kondisi kesehatan beliau belum sepenuhnya puih. “Beliau adalah teladan keyakinan pada kekuatan doa. Semoga semangat beliau menginspirasi kita semua,” tambah Amin.

Pandangan Sangha dan Pemerintah

Perwakilan Sangha Agung Indonesia (SAGIN), Bhikkhu Thanavaro, mengingatkan kembali esensi organisasi Buddhis yang berakar pada kepedulian dan pelayanan. “Melayani itu butuh ketekunan dan semangat. Pepatah mengatakan, melayani untuk sempurna, sempurna dalam melayani. Inilah yang harus terus kita latih,” pesan Bhikkhu Thanavaro.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama RI dalam sambutannya mengajak umat untuk menyelesaikan persoalan dengan melihat akar permasalahan, bukan sekadar asumsi. Ia juga menekankan pentingnya penguatan ekonomi umat melalui koperasi dan lembaga dana paramita.

“Terbentuknya KBI menunjukkan kesatuan pemimpin dalam menyelesaikan masalah bersama. Ke depan, lembaga keagamaan perlu memaksimalkan pembinaan umat agar kualitas dan kapasitasnya semakin meningkat,” tegasnya.

Sebagai tanda resmi pembukaan, Dirjen Bimas Buddha didampingi para ketua majelis dan pimpinan organisasi memukul gong. Pada kesempatan itu, Ketua Umum MBI, Amin Untario, juga menyerahkan plakat penghargaan kepada Bok Supriadi sebagai kenang-kenangan.

Acara ditutup dengan penyematan tanda peserta Mukernas, yang diwakili oleh perwakilan dari MBI Aceh, Wulan Bahagia Jawa Timur, MBI Kalimantan Timur, dan dilanjutkan dengan pembacaan paritta oleh para bhikkhu Sangha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *