Candi Muaro Jambi adalah sebuah kompleks percandian Hindu-Buddha
terluas di asia tenggara, dengan luas 3.981 hektar. Pada Hari Raya Trisuci Waisak 2022, kompleks kawasan puluhan candi ini dipadati wisatawan, yang berlibur setelah sekitar dua tahun sepi pengunjung akibat pandemi COVID-19.
Keramaian pengunjung terlihat di kawasan Candi Gumpung Muaro Jambi, Senin (16/5/2022) sejak pagi hari. Banyak pendatang termasuk anak-anak yang terlihat asyik bersepeda.
Tak sedikit yang bergaya dengan berfoto di kawasan candi. Ada juga yang duduk-duduk bersantai di atas tikar yang disewakan sembari menyantap makanan atau minuman yang dijual di kawasan itu. Yang mager namun ingin tetap berkeliling tentunya memilih untuk naik ojek mengitari berbagai candi.
Kebanyakan dari pendatang adalah muslim. Itu terlihat dari mayoritas pengunjung perempuan yang mengenakan hijab.
Salah seorang petugas kebersihan di kawasan itu mengaku, kawasan Muaro Jambi sudah mulai ramai sejak liburan Idul Fitri 2022. Akhir pekan sebelum Waisak pun menurut dia keramaian juga tampak, yang terbukti dari sampah yang bertebaran di mana-mana.
“Kawasan Muaro Jambi ini mulai ramai sejak Presiden Jokowi mengunjungi Candi Kedaton,” ujar pria yang enggan disebut namanya itu.
Pada detik-detik Waisak di pukul 11:13:46 WIB, tidak terlihat umat Buddha yang melakukan ritual puja atau meditasi di kawasan Candi Gumpung. Padahal sebelum pandemi, selalu saja ada umat yang melakukan puja tiap Waisak di sini.
Rupanya pada Waisak tahun ini, umat Buddha sekitar Jambi masih fokus menggelar peringatan Waisak di wihara masing-masing, entah daring maupun luring.
Meski demikian, tetap ada umat yang melakukan puja di kawasan candi, tepatnya di kawasan Candi Kedaton, yang dikunjungi Presiden Jokowi pada 7 April 2022 lalu. Di sini, di Hari Waisak 2022, beberapa umat dari aliran Vajrayana Tibetan melakukan puja secara khusyuk. Mereka berasal dari Jambi plus Jakarta.
“Umat Buddha Jambi baru akan menggelar Waisak bersama di Candi Muaro Jambi pada 22 Mei 2022,” ujar staf BPCB Provinsi Jambi, Bujang Asril, saat ditemui di Candi Kedaton.
Ia menambahkan, sebelum pandemi biasanya Waisak Bersama digelar di kawasan Candi Gumpung, yang merupakan pusat wisata utama di Muaro Jambi. Namun mulai tahun ini Waisak Bersama dialihkan ke Candi Kedaton, yang jaraknya 3 kilometer di sebelah barat Candi Gumpung.
“Tahun ini dialihkan ke sini karena lebih aman, lebih khusyuk, karena di sana banyak wisatawan,” ungkapnya.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara