“Janganlah menggunakan kekerasan fisik sebagai lanjutan dari ledakan emosi,
Kendalikan perbuatan melalui badan jasmani.
Janganlah melakukan kejahatan dengan badan jasmani,
Berbuatlah kebajikan dengan badan jasmani.” (Dhammapada, XVII, Koda Vagga, syair 231).
Syair Kitab Suci Dhammapada di atas bersama dua syair pelengkapnya dilantunkan sebagai pembukaan Seminar Nasional “Pendidikan dan Perlindungan HAM untuk Mewujudkan Tatanan Masyarakat Yang Berperikemanusiaan dan Berperikeadilan.”
Mendengar syair ajaran Buddha yang dibacakan dengan indah oleh mahasiswi STAB Nalanda, Jaya Suprana, seorang budayawan Indonesia melemparkan pujian. Menurutnya, ajaran ini adalah jawaban dari tema yang diangkat.
Baca juga : Belajar dan Praktik Ajaran Buddha Melalui Pabbajja Samanera dan Atthasilani
“Semua sudah dibahas saya kira dalam pengantar dan pembacaan ayat agama Buddha tadi. Anda sudah tau, Buddhadharma adalah jawaban untuk semua pertanyaan peradaban umat manusia di planet bumi ini.
“Seminar ini ‘kan mencari jawaban bagaimana pendidikan dan perlindungan HAM untuk mewujudkan tantangan masyarakat yang berperikemanusiaan dan berperikeadilan.
Tadinya saya sudah menyiapkan materi, tetapi ketika saya mendengar tiga putri di sini (petugas pembaca kitab Dhammapada) dan cepat-cepat saya minta buku yang dibawanya. Semua jawabanya ada di situ, yaitu;
Pemilik Museum Rekor Muri ini mengulang syair tersebut.
“Janganlah menggunakan kekerasan fisik sebagai lanjutan dari ledakan emosi,
Kendalikan perbuatan melalui badan jasmani.
Janganlah melakukan kejahatan dengan badan jasmani,
Berbuatlah kebajikan dengan badan jasmani.”
“Janganlah menggunakan kata-kata kasar sebagai lanjutkan dan ledakan emosi,
Kendalikan perbuatan melalui ucapan,
Janganlah melakukan kejahatan dengan ucapan,
Berbuatlah kebajikan dengan kata-kata.”
“Janganlah menggunakan pikiran yang jahat sebagai lanjutkan dari ledakan emosi,
Kendalikan perbuatan melalui pikiran,
Janganlah melakukan kejahatan melalui pikiran,
Berbuatlah kebajikan melalui pikiran.” (Dhammapada, XVII, Koda Vagga, syair 231-231)
“Itu jawabanya, maka silakan Anda pulang semua. Jadi ketika saya diundang seminar yang diselenggarakan oleh perguruan agama Buddha ini, saya berpikir kalau saya hanya dijebak untuk disiksa, karena jawabanya ada pada diri Anda semua,” kelakar Jaya Suprana setelah beberapa kali harus nyasar untuk datang ke Kampus Nalanda.
Lebih lanjut, Jaya Suprana berpesan umat Buddha harus lebih bangga karena mempunyai kesempatan mempelajari ajaran Buddha. Jadi teman-teman mahasiswa sekalian, Anda berada di jalan yang benar, karena ajaran Buddha ini sangat dalam. Psikologi modern adalah psikologi positif yang semua ada di sini.” Jaya Suprana menunjukkan kitab Dhammapada yang dipegangnya.
Baca juga : Bhikkhu Uttamo: Manfaatkan Media Sosial Untuk Menyebarkan Ajaran Buddha Seluas-luasnya
“Ini akan saya letakkan di komputer saya untuk menjadi inspirasi mencari jawaban atas segala macam masalah, jangankan hanya masalah HAM, ini adalah jawaban terhadap angkara murka yang sudah mengancam planet bumi dan umat manusia. Jawabannya ada di sini.
“Jadi Anda semua yang berada di sini beruntung, karena menemukan jawaban! Bukan hanya masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia tetapi masalah yang dihadapi oleh Yaman, Siria, Afghanistan, dan di Jakarta sendiri seperti persoalan di Bukit Duri dan Kalijodo, ini semua itu adalah korban dari sifat-sifat buruk dan angkara murka dari manusia. Atasilah ini dengan yang tersurat dan yang tersirat dalam kitab suci Dhammapada,” pungkasnya.
Jaya Suprana hadir sebagai pembicara kunci yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda, Sabtu (16/12). Selain Jaya Suprana, hadir pula DR. Adriana Venny Aryani, Jo Priastana, cendekiawan Buddhis, dan dipandu oleh Sutrisno sebagai moderator.
*Buddhazine adalah media partner dalam seminar ini.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara