Pakistan membuka situs patung Buddha tidur berusia 1.700 tahun untuk mendorong pariwisata dan menggambarkan kerukunan beragama di wilayah yang sedang digoncang oleh kelompok militan.
Situs Buddha kuno di Khyber Pakhtunkhwa, pertama kali ditemukan pada 1929. Penggalian terus dilanjutkan, memperlihatkan sebuah patung Buddha tidur.
Dilansir dari The Guardian, Rabu (15/11/2017), pemimpin partai oposisi Pakistan, Imran Khan mengatakan, situs-situs warisan yang menjadi aset negara harus dilestarikan.
“Kami telah menemukan lebih dari 500 patung Buddha, dan sebuah patung Buddha tidur setinggi 14 meter,” katanya.
Wilayah Khyber dulunya merupakan pusat peradaban Buddha yang berkembang di bawah pemerintahan Raja Ashoka sekitar 2.300 tahun lalu.
Khan dikenal sebagai tokoh konservatif, namun terus berdialog dengan kelompok garis keras seperti Taliban. Namun, dia justru mempromosikan wisata religius seperti Bhamala.
“Ini adalah situs warisan dunia, orang bisa datang untuk wisata religius dan sekadar melihat tempat ini,” ucapnya. Khan menolak protes dari pemerintah sebab dia ingin memperlihatkan citra Pakistan yang lebih toleran.
“Ini merupakan bagian sangat kecil dari apa yang terjadi di Pakistan. Mayoritas penduduk ingin melihat situs semacam ini dipulihkan,” katanya.
Pembukaan situs Buddha itu dilakukan ketika komunitas minoritas Pakistan sering menjadi sasaran kelompok sayap kanan.
Saat ini, Pakistan berusaha untuk memperbaiki citranya dengan merangkul komunitas minoritas. Pada Januari lalu, Perdana Menteri Pakistan saat itu, Nawaz Sharif, meresmikan restorasu kuil Hindu di Katas Raj, provinsi Punjab. (Veronika Yasinta/Kompas.com)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara