• Friday, 26 September 2025
  • Ngasiran
  • 0

Foto: Dok. Wandani

Sekitar 70% penduduk Sri Lanka menganut agama Buddha aliran Theravāda, menjadikannya agama mayoritas di pulau ini. Negeri ini adalah tanah suci yang menyimpan jejak agung perkembangan ajaran Buddha sejak abad ke-3 SM. Dari kedatangan Mahinda Thera, tumbuhnya tunas pohon Bodhi dari Bodh Gaya yang hingga kini masih hidup di Anuradhapura, hingga penulisan Tipitaka pertama kali pada abad ke-1 SM.

Bagi umat Buddha, berkunjung ke Sri Lanka bukanlah perjalanan biasa. Lebih dari sekadar wisata, Dharmayatra adalah perjalanan hati untuk menyentuh akar sejarah, budaya, dan spiritualitas yang menjaga ajaran Buddha tetap hidup hingga hari ini. Melalui program perjalanan rohani yang diadakan WANDANI, kesempatan untuk mengalami langsung kekayaan rohani Sri Lanka kini terbuka bagi umat Buddha Indonesia.

Keagungan Relik Gigi Buddha di Kandy

Salah satu momen paling berkesan dalam Dharmayatra ke Sri Lanka adalah berkunjung ke Sri Dalada Maligawa atau Temple of The Sacred Tooth Relic di Kandy. Di sinilah tersimpan relik suci Gigi Buddha Gautama, simbol kebijaksanaan dan legitimasi bagi para raja Sri Lanka.

Bangunan kuil ini memancarkan keindahan arsitektur Kandyan: tembok putih, ukiran kayu yang rumit, moonstone khas Sri Lanka, hingga paviliun oktagonal yang menjadi ikon kota Kandy. Setiap tahun, festival Esala Perahera digelar—prosesi gajah berhias, tarian tradisional, dan musik—untuk menghormati relik suci ini.

Bagi umat Buddha yang datang bersama WANDANI, berdiam sejenak di ruang suci dua lantai tempat relik disimpan menghadirkan rasa syukur dan keteguhan batin. Banyak peserta merasa seolah berada begitu dekat dengan sejarah hidup Buddha Gautama, menyentuh pusaka suci yang hingga kini dijaga dengan penuh hormat.

Bersama WANDANI Menapaki Jejak Dharma

Keistimewaan Sri Lanka tidak hanya terletak pada situs-situs suci dan peninggalan sejarahnya, tetapi juga pada kehidupan masyarakatnya. Hingga kini, tradisi Buddhis masih terjaga dalam keseharian mereka—dari puja bakti di vihara, arsitektur kuno, keramahan penduduk, hingga kesederhanaan hidup yang mencerminkan kebijaksanaan. Tak heran bila Sri Lanka dikenal sebagai negara yang bersih, ramah wisatawan, sekaligus kaya nilai spiritual.

WANDANI mendapat kepercayaan dari H.E Admiral Prof. Jayanath Colombage, Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia dan ASEAN, untuk mengajak umat Buddha Indonesia berkunjung ke tanah kelahiran Theravāda. Melalui program Manaram Sri Lanka Tour, WANDANI sudah lima kali membawa umat ber-Dharmayatra ke sana.

Tahun ini, dua perjalanan kembali akan dilaksanakan:

9–17 November 2025 (Manaram ke-6), tersisa 6 seat terakhir

1–12 Desember 2025 (Manaram ke-7), tersisa 8 seat terakhir

Perjalanan ini bukan hanya kesempatan untuk menyambangi situs-situs bersejarah, tetapi juga untuk membangun persaudaraan lintas negara, belajar langsung dari tradisi Theravāda yang kuat, serta merasakan suasana khidmat di tanah tempat ajaran Buddha tumbuh dan terpelihara selama ribuan tahun.

Bagi Anda yang ingin bergabung dalam perjalanan spiritual penuh makna ini, hubungi Sekretariat WANDANI di nomor: 081386351810.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *