• Monday, 19 January 2015
  • Sutar Soemitro
  • 0

Pemerintah baru saja mengeksekusi mati 6 tersangka gembong narkoba pada Minggu dinihari (18/01/2015). Satu tersangka berasal dari dalam negeri, sedangkan lima lainnya dari luar negeri. Pemerintah Brasil dan Belanda yang warganya ikut dieksekusi langsung bereaksi negatif dengan menarik duta besarnya dari Jakarta.

Pro dan kontra hukuman mati memang tidak pernah habis. Bagaimana pandangan Buddhisme tentang hal ini?

Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama sudah sejak lama mendorong dihentikannya hukuman mati. Bahkan Dalai Lama tercatat ikut menandatangani petisi lembaga Amnesti Internasional untuk menghapus hukuman mati beberapa tahun lalu. Dia menentang hukuman mati karena yang dihukum orangnya, bukan kesalahannya.

Dari tanah air, tokoh Buddhis yang sangat berpengaruh, Bhikkhu Pannyavaro, juga tidak menyetujui hukuman mati. “Pandangan Dhamma tidak bisa menerima hukuman mati,” ujar Bhikkhu Pannyavaro kepada BuddhaZine melalui pesan singkat.

Bhikkhu Pannyavaro mendasari pendapatnya tersebut mengingat berharganya arti sebuah nyawa. “Kehidupan yang lemah sekali pun sangat berharga,” Bhikkhu Pannyavaro memberi alasan.

Sementara itu Bhikkhu Dhammavimala tidak mau terjebak dalam pro dan kontra. Meski begitu ia tidak memilih hukuman mati sebagai opsi, “Jelas saya memilih alternatif lain daripada hukuman mati.” Ia mengutip ucapan Master Zen Thich Nhat Hanh yang menganggap orang yang dieksekusi hukuman mati juga menjadi korban.

Tentangan terhadap hukuman mati juga disuarakan oleh budayawan Buddhis yang juga redaktur kehormatan BuddhaZine, Jo Priastana. Secara tegas ia berujar, “Tidak setuju hukuman mati!”

Jo Priastana menyebut sila pertama Pancasila Buddhis, yaitu tidak mengambil nyawa makhluk lain sebagai dasar pendapatnya. Ia juga mengutip kata-kata Buddha dalam Anguttara Nikaya I:19 yang menyatakan, “Tidak mudah terlahir sebagai manusia. Lebih banyak makhluk yang dilahirkan sebagai makhluk lain daripada manusia.”

“Karena itu, hormati kehidupan!” tambah Jo Priastana.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *