Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengagumi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sebagai simbol harmoni dan toleransi umat beragama. Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono mendampingi Obama dan keluarga saat berkeliling Borobudur.
Dia mengatakan, Obama sangat kagum karena candi peninggalan agama Buddha ini ada di tengah masyarakat muslim dan masih terawat dengan baik.
Obama bersama keluarganya naik hingga puncak candi. Obama datang pukul 16.35 WIB lewat pintu barat (Kenari) dan turun pukul 17.18 WIB. Edy menuturkan, Obama menceritakan bahwa kunjungannya ini merupakan yang kedua. Saat masih kecil, Obama mengaku pernah berkunjung ke Borobudur. Sedangkan bagi keluarganya, ini kali pertama mereka ke Candi Buddha terbesar di dunia tersebut.
“Obama sangat terkesan. Ini kunjungan kedua. Saat kecil pernah ke Borobudur dan sekarang datang lagi bersama keluarganya. Ini sangat indah dan merupakan simbol toleransi,” katanya. Kunjungan pemimpin negara lain menandakan candi aman untuk dikunjungi.
Menyinggung para pengunjung yang kecewa saat diminta turun, Edy mengatakan semula mereka ada yang protes. Namun setelah dijelaskan bahwa ini tamu negara dan sebagai tuan rumah harus menyambut baik, mereka bisa mengerti.
Foto: (STR / AFP)
Kepada rombongan Obama, Mura mengaku menjelaskan tentang Candi Borobudur secara umum, seperti proses pembangunan, sosok yang membangun, struktur bangunan candi hingga membaca sedikit relief candi tentang biografi Buddha. Menurut dia, semua peserta rombongan Obama begitu antusias dan aktif bertanya.
“Beliau mengagumi candi, memang hebat sekali, bagaimana candi dibangun dari dua juta potongan batu bisa dikunci satu sama lain,” katanya.
Pada lawatannya itu, lanjut Mura, Obama sempat berfoto-foto antara lain di sebuah sudut di lantai 7 Candi Borobudur dengan latar belakang stupa induk. Lalu berfoto di dengan pemandangan bukit Menoreh.
“Sampai di stupa induk (puncak), ia mengatakan bahwa Candi Borobudur sangat indah sekali, didukung dengan situasi lingkungan yang damai sekali, saya jelaskan bahwa sekitar borobudur itu memang sawahnya banyak, jadi hijau,” pungkas Mura. (Kompas.com dan Merdeka.com)
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara