• Monday, 19 June 2023
  • Ngasiran
  • 0

Vihara Sakyawanaram, Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar peringatan Waisak pada Minggu, 18 Juni 2023. Acara ini dihadiri oleh umat Buddha dari berbagai daerah di Jawa Barat, antara lain: Cianjur, Bogor, dan Sukabumi.

Selain umat Buddha, 18 Bhikkhu Sangha turut hadir dalam acara ini. YM. Arya Kusalo Mahathera, YM. Nyana Karuno Mahathera, YM. Nyana Wibowo Mahasthavira, YM. Lama Namgyal Mahasthavira, YM. Bhadra Budhi Thera, YM. Thanapanno Thera, YM. Dhammacarini Theri, YM. Thittacarini Theri, YM. Srijnana, YM. Jatikananda, dan Yang Luhur Samanera-Samaneri.

Selain itu, turut hadir juga tokoh pandita, antara lain: Guru Besar ITB Bandung, Upasaka Pandita Prof. Dr. Toto Winata; Upasaka Pandita Dr. Hendra Lim, S.S. M.Pd, seorang Dharmaduta Nasional; dan Bapak Sony Hadiarto, seorang Tokoh Buddhis di Jawa Barat.

Peringatan Waisak dimulai dengan pindapatta. Sebelum pukul 7 pagi, umat sudah berbaris rapi di lapangan parkir vihara. Saat para bhikkhu berjalan dengan patta, para umat mempersembahkan dana kebutuhan pokok para bhikkhu dengan sepenuh hati.

“Umat sangat antusias, mereka memberikan persembahan makanan kepada Para Bhikkhu dengan penuh hormat dan bakti. Banyak di antara mereka telah hadir pagi-pagi sekali,” tutur Davit Kurniawan, salah satu panitia peringatan Waisak kepada BuddhaZine.

Selesai pindapatta, acara dilanjutkan dengan prosesi kirab menuju vihara. Atraksi dua grup barongsai memimpin prosesi pada barisan terdepan, dilanjut dengan barisan pembawa persembahan Puja, bendera Buddhis, Bhikkhu Sangha, dan diikuti oleh ratusan umat yang hadir.

“Sampai di depan vihara, para bhikkhu dan umat melakukan pelepasan satwa burung. Fangsheng ini merupakan lambang penerapan cinta kasih kepada semua makhluk hidup,” lanjut Davit.

Bhante Nyana Karuno, Nayaka Sangha Theravada Sangha Agung Indonesia, dalam pesan Waisak mengajak umat Buddha untuk meneladani sifat-sifat luhur Buddha Gotama. “Kondisi baik yang kita terima saat ini, dapat belajar dan mempraktekan Dharma merupakan jasa kebajikan luhur yang telah Guru Agung Buddha lakukan untuk umat manusia,” kata Bhante Karuno.

Dalam momen Waisak, Bhante Karuno mengajak para umat untuk terus belajar dan praktik Buddha Dharma. “Terlahir menjadi manusia, mengenal ajaran Buddha merupakan berkah yang harus kita syukuri. Ini juga yang harus kita renungkan saat peringatan Tri Suci Waisak,” lanjut Bhante.

Di akhir ceramah, kehidupan Harmonis Masyarakat dan Damai Negara dapat tercipta dan terjaga bila dimulai dari diri kita sendiri, keluarga, orang-orang terdekat, dan komunitas persaudaraan vihara. Jika harmonisasi ini tercipta dan terjaga dengan baik, akan mudah mempelajari dan mempraktekan ajaran Guru Agung Buddha.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *