• Friday, 30 August 2024
  • Ngasiran
  • 0

Penulis: Susiana Samsoedin

Foto     : MBV Documentasi Units

Sekolah Mahabodhi Vidya, sebuah sekolah Buddhis yang terletak di Perumahan Citra Garden III, menunjukkan kiprahnya dalam praktik toleransi antar umat beragama untuk kesekian kalinya. Kali ini Sekolah Mahabodhi Vidya berpartisipasi dalam kegiatan Bazar Usaha Mikro Kecil Menengah yang diselenggarakan oleh Gereja Santa Maria Imakulata pada tanggal 17 – 18 Agustus 2024 dan TK Mahabodhi Vidya (Kindergarten 2) melakukan kunjungan ke tempat ibadah umat Buddha, Kristiani, dan Muslim atau Islam.

Praktik toleransi terlihat dalam partisipasi Sekolah Mahabodhi Vidya pada acara Bazar UMKM tersebut dengan menampilkan Shanti Dewi Lie dan Delaney Dominique Kartono yang merupakan peserta didik SMA Mahabodhi Vidya. Pada kesempatan tersebut, mereka mempersembahkan 2 buah lagu dengan menyanyikan lagu Indonesia Jaya cipt. Liliana Tanoesoedibjo dengan kombinasi medley lagu Rambadia, Kampuang Nan Jauh di Mato, Si Patokaan, Yamko Rambe Yamko, dan Rasa Sayange.  Riuh tepuk tangan suara penonton terdengar setelah penampilan mereka. Pemilihan lagu tersebut berkenaan dengan budaya bangsa Indonesia dan keberanekaragaman dalam momen kemerdekaan Indonesia. 

Dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia, Sekolah Mahabodhi Vidya tidak hanya menampilkan bakat atau potensi peserta didik pada pertunjukan nyanyi tersebut, sekolah bahkan menunjukkan hasil karya anak bangsa dari peserta didik Sekolah Mahabodhi Vidya berupa lukisan dan kerajinan tangan yang menjadi daya tarik pengunjung. Salah satu pengunjung booth Sekolah Mahabodhi Vidya adalah Romo Samuel Pangestu, Pr., beliau adalah Vikaris Jendral Keuskupan Agung Jakarta. Sekolah Mahabodhi Vidya memberikan souvenir kepada para pengunjung booth sebagai bentuk ucapan terima kasih.

Untuk menerapkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi antar umat beragama, TK Mahabodhi Vidya mendidik anak-anak sejak usia dini, khususnya peserta didik Kindergarten (K2) dalam kegiatan bermanfaat di luar sekolah. Kegiatan tersebut adalah kunjungan ke tempat ibadah umat Buddha, Kristiani, dan Muslim atau Islam. Kegiatan tersebut merupakan program TK Mahabodhi Vidya yang diselenggarakan tiap tahun. 

Kunjungan pertama, peserta didik TK mengunjungi tempat ibadah umat Buddha yaitu Vihara Prajna Dhyana. Di Vihara Prajna Dhyana, peserta didik berjumpa dengan Bhiksuni yang baik dan ramah dengan sabar menjelaskan singkat tentang welas asih dalam ajaran Buddha yang harus dipraktikkan oleh peserta didik TK Mahabodhi Vidya. Kemeriahan terjadi ketika peserta didik TK melakukan sesi foto bersama.

Kunjungan kedua, peserta didik TK mengunjungi tempat ibadah umat Muslim atau Islam, yaitu Masjid Jami Baitussalam. Di dalam masjid, peserta didik melihat dan mengetahui tempat ibadah umat Islam dan bertemu dengan pemuka agama Islam, yaitu Pak Ustaz. Pak Ustaz menjelaskan sekilas tata cara umat Islam bersembahyang. Dalam kunjungan tersebut, antusiasme peserta didik sangat tinggi ketika bertanya kepada Pak Ustaz. 

Kunjungan terakhir, peserta didik TK mengunjungi tempat ibadah umat Kristiani, yaitu Gereja Kristus Yesus. Di dalam gereja tersebut, peserta didik melihat dan mengetahui tempat ibadah umat Kristiani dengan cara ibadah yang berbeda dari 2 tempat ibadah sebelumnya. Dalam gereja, peserta didik TK dipandu oleh laoshi dan laoshi memperkenalkan kelas Sekolah Minggu untuk anak-anak dan altar gereja yang megah.

Partisipasi Sekolah Mahabodhi Vidya dalam kegiatan Bazar UMKM Gereja Santa Maria Imakulata dan kunjungan tempat ibadah oleh peserta didik Kindergarten (K2) selaras dengan penerapan visi sekolah yaitu menjadi sekolah unggulan berdasarkan ajaran Buddha yang universal. Salah satunya adalah empat sifat luhur (Brahma Vihara) yang terdiri dari Metta (cinta kasih), Karuna (welas asih), Mudita (simpati), dan Upekkha (keseimbangan batin). Keempat sifat luhur ini merupakan landasan toleransi dalam agama Buddha.

Sekolah Mahabodhi Vidya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berpartisipasi dalam kegiatan Bazar UMKM Gereja Santa Maria Imakulata yang tidak terlepas dari peranan Bapak Saverinus Cahya dan Ibu Tetianna, serta kunjungan tempat ibadah yang dibimbing oleh Bhiksu, Ustaz, dan Laoshi sehingga Sekolah Mahabodhi Vidya dapat menerapkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi antar umat beragama, khususnya pada lingkungan sekitar. Semoga penerapan sifat-sifat luhur yang dilakukan sekolah dapat menjadi salah satu contoh dan dapat diikuti oleh sekolah-sekolah lain yang merujuk pada pencapaian Indonesia Maju dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat terus berjaya, adil, dan makmur. Merdeka ! Merdeka ! Merdeka!

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *