Foto: Ngasiran
Dewan Perwakilan Daerah Pemuda Theravada Indonesia (PATRIA) sukses menggelar Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Daerah Jawa Tengah pada 11-12 Januari 2025. Acara ini dibuka dengan puja bakti di Ruang Dharmasala Vihara Watu Gong, Semarang, Sabtu (11/1), dihadiri oleh dua orang Bhikkhu Sangha, Bhante Sujano dan Bhante Kemadhiro, sponsor, dan juga para peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Porseni Daerah (Porsenida) Jawa Tengah merupakan ajang seleksi untuk mencari bakat-bakat muda yang berpotensi mewakili daerah tersebut dalam Porseni Nasional yang akan digelar di Yogyakarta pada Juni 2025. Kegiatan ini meliputi lomba olahraga dan seni, yang bertujuan tidak hanya untuk mengembangkan keterampilan, tetapi juga membina semangat kebersamaan dan kreativitas di kalangan generasi muda.
Ari Wahyu Wibowo, ketua panitia Porsenida mengungkapkan rasa bangga karena atas semangat Patria dari berbagai daerah di Jawa Tengah mengikuti Porsenida 2025.“Porsenida adalah langkah awal bagi para peserta untuk berkompetisi di tingkat nasional. Kami berharap ajang ini dapat memberi ruang bagi mereka untuk berkembang dan mempersiapkan diri untuk tantangan yang lebih besar,” ujar Ari.
Berbagai cabang olahraga seperti basket, badminton, catur, futsal, voli, dan tenis meja diselenggarakan secara serentak, pada Minggu (12/1). Sebanyak 97 peserta olahraga dan 2 peserta lomba fotografi siap berkompetisi dalam event ini. Selain itu, pada bulan Februari 2025, perlombaan cabang seni dengan 88 peserta akan diadakan secara hybrid (online dan offline).
“Salah satu kompetisi yang telah selesai adalah Esport Mobile Legend yang dilaksanakan secara online. DPC Kabupaten Jepara keluar sebagai pemenang dan berhak mewakili Jawa Tengah di Porseni Nasional di Yogyakarta pada Juni 2025,” lanjut Ari.
Pentingnya Pengembangan Seni Buddhis
Bhante Sujano, Padesanayaka Jateng, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga berbicara tentang pentingnya pendidikan seni dalam agama Buddha, yang menurutnya masih kurang berkembang di kalangan generasi muda.
“Seni adalah bagian dari keterampilan. Banyak seni Buddhis yang belum disentuh, dan saya berharap generasi muda lebih aktif menggali dan mengembangkannya,” kata Bhante Sujano.
Beliau juga menekankan bahwa seni tradisional seperti tembang, yang mengandung nilai-nilai luhur, sangat penting untuk diperkenalkan kepada generasi muda. “Dari seni-seni ini, kita bisa belajar banyak tentang kehidupan, baik dan buruk, serta bagaimana menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan,” tambah Bhante Sujano.
Mendukung Generasi Muda yang Berprestasi
Porsenida ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk menggali potensi diri mereka lebih dalam, mengembangkan keterampilan di berbagai bidang, dan mempersiapkan diri untuk ajang yang lebih besar. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar disiplin, kolaborasi, dan memperkuat karakter mereka melalui nilai-nilai Buddhis.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, Porsenida Jawa Tengah 2025 diharapkan dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya berprestasi di bidang olahraga dan seni, tetapi juga memiliki karakter yang baik dan mampu membawa nilai-nilai luhur Buddhisme dalam kehidupan sehari-hari.
Ajang ini juga menjadi peluang berharga untuk mempererat hubungan antar daerah di Jawa Tengah dan menumbuhkan rasa percaya diri serta semangat juang yang tinggi di kalangan generasi muda.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara