Keberadaan Kereta Kencana Mahādhātu pada Indonesia Tipitaka Chanting, 8-10 Juli 2022, menarik perhatian banyak orang. Kereta itu diletakkan di luar tenda acara dengan background Candi Borobudur. Letaknya yang strategis membuat kereta kencana ini selalu ramai orang swafoto.
Kereta yang terbuat dari bahan logam ini merupakan karya Sanggar Nakula Sadewa, Muntilan di bawah supervisi I Nyoman Alim Mustapha. Kereta yang berbobot berbobot 2,5 ton ini Jumat – Minggu
Pada perhelatan Indonesia Tipitaka Chanting dan Āsālhapūjā, kereta kencana digunakan untuk membawa Mahādhātu (Relik Agung) Buddha Gotama dari Vihara Mendut menuju Candi Borobudur.
Kereta Kencana Mahādhātu didesain khusus Bhante Sri Pannyavaro dengan ragam hias ornamen dan relief Jātaka, kehidupan lampau Bodhisatta Siddhattha, dari Candi Borobudur, yaitu; Mora Jātaka, Vaṭṭaka Jātaka, Sasa Jātaka, Vessantara Jātaka.
Makna Simbolik Kereta Kencana Mahādhātu
Dharmachakra (Roda Dhamma) pada empat roda kereta melambangkan Dhamma yang dipraktikkan laksana roda yang berputar. Dengan praktik Dhamma, maka tujuan akhir, bebas dari dukkha, akan tercapai.
Kinnara berkepala manusia berbadan burung pada ujung penarik kereta melambangkan kesetiaan pasangan dalam kehidupan seperti pada kisah Kinnara Jātaka. Kesetiaan itu akan membawa kereta kehidupan maju dalam kebahagiaan.
Makara, naga berbelalai gajah membawa untaian bunga adalah penjaga kereta kencana. Makara menjaga kereta agar terhindar dari segala bencana. Semoga perjalanan kereta memberikan keberkahan bagi masyarakat agar terhindar dari segala bencana.
Mora Jātaka, kisah kehidupan lampau Bodhisatta Siddhattha sebagai burung merak. Burung merak selamat dari penangkapan karena melakukan pāramī (kesempurnaan) tekad pada tiap-tiap pagi dan petang. Mora Jātaka di kereta kencana ini mengingatkan kita perlunya tekad kebajikan (Adiṭṭhāna) dan semoga perjalanan kereta memberikan keberkahan bagi masyarakat agar terbebas dari bencana sosial.
Vaṭṭaka Jātaka, kisah kehidupan lampau Bodhisatta Siddhattha sebagai burung puyuh. Burung puyuh selamat dari bahaya kebakaran karena melakukan pāramī perilaku baik, tidak membunuh. Vaṭṭaka Jātaka di kereta kencana ini mengingatkan kita perlunya berperilaku baik (Sīla) dan semoga perjalanan kereta memberikan keberkahan bagi masyarakat agar terbebas dari bencana alam.
Sasa Jātaka, kisah kehidupan lampau Bodhisatta Siddhattha sebagai kelinci. Kelinci melakukan pāramī mengorbankan diri sendiri untuk menolong pertapa yang sedang memerlukan makanan sebagai konsistensi anjurannya kepada teman-temannya agar selalu siap menolong kepada semua yang sedang menderita. Sasa Jātaka di Kereta Kencana ini mengingatkan kita perlunya konsistensi antara ucapan dengan perbuatan serta peduli kepada semua yang memerlukan bantuan. Semoga perjalanan kereta memberikan insiprasi bagi masyarakat untuk konsisten terhadap kepedulian sosial.
Vessantara Jātaka, kisah kehidupan lampau Bodhisatta Siddhattha sebagai Pangeran Vessantara yang memberikan segala-galanya untuk menolong semua yang memerlukan pertolongan. Vessantara Jātaka adalah kisah pāramī terakhir Bodhisatta sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddhattha. Semoga perjalanan kereta memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk melakukan kebaikan sempurna dalam mencapai kesempurnaan.
Relief Dewa Brahma dan Dewa Indra, di sela-sela relief Jātaka di tempatkan juga relief Dewa Brahma dan Dewa Indra yang menyertai Buddha Gotama pada banyak peristiwa di kehidupan Beliau.
Pāramī, yang telah disempurnakan oleh Bodhisatta dalam kehidupan lampau membuahkan Pencerahan Sempurna bagi Bodhisatta Siddhattha dengan tercapainya Sammāsambuddha. Simbol Kebuddhaan di Kereta Kencana diwakili Relik Buddha Gotama yang ditempatkan di dalam stupa di bawah kanopi.
Chatra, Kereta Kencana Mahādhātu dimahkotai chatra (payung) bertingkat tiga sebagai persembahan agung kepada Tiratana (Tiga Permata: Buddha, Dhamma, Saṅgha). [MM]
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara