• Saturday, 14 October 2017
  • Shri Caraka Dharma
  • 0

Candi Pawon merupakan candi buddhis di Jawa Tengah. Berlokasi di antara dua candi buddhis lainnya, yakni Candi Mendut dan Candi Borobudur.

Balai Konservasi Borobudur (BKB) melakukan perbaikan di sebagian besar bagian bangunan Candi Pawon, di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Perbaikan terutama penambalan celah bebatuan agar air tidak merembes sehingga tidak merusak batuan candi

“Perbaikan ini masuk dalam kegiatan rutin pemeliharaan. Saat ini perbaikan ada pada bagian atap,” jelas Kepala Seksi Konservasi BKB, Iskandar M. Siregar, kepada detikcom, Jumat (13/10/2017).

Iskandar menyebutkan, perbaikan sudah dimulai sejak bulan Agustus lalu dengan mengerahkan sebanyak 6 orang pekerja.

“Perbaikan yang dilakukan berupa mortar nat atau isian antar batu di bagian atap. Tujuannya untuk mencegah kebocoran terjadi, terutama di musim penghujan seperti saat ini,” imbuhnya.

Dijelaskannya, air yang masuk ke dalam celah bebatuan candi berpotensi menyebabkan tumbuhnya lumut, ganggang dan jamur. Hal itu kemudian memicu kerusakan batuan candi.

Iskandar mengatakan, meski dilakukan perbaikan, namun kunjungan wisata ke candi yang berada di sisi Timur Candi Borobudur itu tetap dibuka seperti biasa.

Kepala tim pembersih, Werdi, menjelaskan, penambalan di Candi Pawon ditargetkan selesai dalam waktu 70 hari.

“Saat ini pekerjaan sudah berjalan selama enam minggu. Pekerjaan kita mulai dengan pembuatan perancah, kemudian pembersihan batuan candi, baru penambalan menggunakan nat hidrolik,” terangnya.


Petugas menambal batuan Candi Pawon Foto: Pertiwi/detikcom

Werdi menyebutkan, nat hidrolik terdiri dari campuran pasir, kapur putih, dan bata merah. Nat ini biasa dipergunakan untuk menutup celah yang agak lebar. Sedangkan untuk celah sempit, biasa menggunakan eti silikat.

“Eti silikat ini bahannya apa saya kurang tahu. Tapi biasanya sudah dibawakan dari BKB, tinggal pakai,” katanya.


Candi Pawon diperbaiki bagian atapnya Foto: Pertiwi/detikcom

Dia menambahkan, selama penambalan, pihaknya tidak melakukan pembongkaran batuan. Hanya pemasangan pelindung atap candi berupa terpal khusus untuk mencegah guyuran air hujan selama pekerjaan berlangsung.

“Tidak perlu sampai dibongkar, hanya dibersihkan dari luar saja kemudian ditambal. Terutama di celah-celah agak lebar yang berpotensi dimasuki air hujan,” tandasnya. (bgs/detik.com)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *