Foto: Ngasiran
Muda-mudi Buddhis Kota dan Kabupaten Bogor dan sekitar memadati Puri Begawan, Kota Bogor sejak siang hari, Sabtu (12/7). Hari itu, mereka hendak mengikuti Youth Buddhist Gathering yang diselenggarakan oleh vihara-vihara lintas majelis yang ada di Kota dan Kabupaten Bogor. Acara ini dihadiri oleh lebih dari seribu umat Buddha.
Selain anak muda, acara ini juga dihadiri oleh puluhan bhikkhu sangha, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, guru-guru agama Buddha, Romo Pandita, dan juga umat Buddha. Kedatangan mereka menjadi bentuk dukungan terhadap generasi muda Buddhis, khususnya di Kota dan Kabupaten Bogor.
“Acara ini kami adakan untuk memperkuat keyakinan generasi muda Buddhis pada; Buddha, Dharma, dan Sangha. Serta menjalin persaudaraan umat Buddha, khususnya generasi muda di Kabupaten Bogor dan sekitar,” tutur Januar, ketua panitia Youth Buddhist Gathering. Menurut Januar, semua persiapan acara dikerjakan oleh muda-mudi Buddhis lintas vihara.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriadi melemparkan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, persatuan macam ini sangat penting bagi generasi muda Buddhis di Indonesia.
“Kami sangat senang, dan memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada muda-mudi Buddhis Kabupaten Bogor. Menurut sensus penduduk terbaru, saat ini Indonesia didominasi oleh generasi muda. Hampir 45 persen, kalau tidak kita kelola, momentum ini bisa hilang,” tutur Supriadi.
Lebih lanjut, Supriadi mengatakan bahwa Dirjen Bimas Buddha memberi dukungan dan dorongan kepada kaum muda Buddhis untuk belajar dharma dengan cara kekinian. “Seperti acara pada hari ini, saya kira sangat cocok bagi kaum muda. Saya berharap bisa menular ke daerah-daerah lain.”
Keluar dari Zona Nyaman
Kevin Wu, yang menjadi narasumber pertama dalam acara ini mengajak anak muda untuk berani keluar dari zona nyaman. Kevin memberikan contoh kisah hidup Sidharta Gautama. Sidharta Gautama adalah seorang pangeran yang meninggalkan segalanya, berjuang untuk untuk membebaskan semua makhluk hidup dari penderitaan.
“Perjalanan hidup Sidharta Gautama adalah inspirasi yang luar biasa. Beliau berani untuk keluar zona nyaman. Berani merasakan kepahitan hidup untuk mencari dharma,” tutur ketua Dharmapala Nusantara FABB ini.
Setelah menemukan dharma, mencapai ke-Buddha-an, Sidharta melakukan transformasi diri. “Fase kedua, pertapa sidharta melakukan transformasi diri. pesan kunci buat kita bagi semua pengikut dharma, seharusnya Anda lebih baik. Kalau ada yang terbalik, malah semakin sombong, congkak, sering marah-marah, berarti ada yang salah dharma yang Anda praktikkan,” lanjut Kevin dengan semangat berapi-api.
Pada tahap selanjutnya, menurut Kevin, orang yang belajar dharma dan sudah mencapai kondisi spiritual juga harus terjun ke masyarakat. “Buddha sendiri ketika menjadi buddha juga turun ke masyarakat. Jadi yang mengawali blusukan itu bukan Pak Jokowi ya, tetapi Buddha 2500 tahun lalu.”
Sementara itu, Andrie Wongso yang menjadi narasumber kunci dalam acara ini mengatakan bahwa dharma adalah mutiara yang menjawab berbagai persoalan hidup. “Bagi saya, Dharma adalah jalan hidup. Perjalanan hidup saya sangat terbantu oleh Buddha Dharma,” kata Andrie Wongso.
Acara dikemas dengan sangat menarik dan kekinian. Nyanyian merdu paduan suara Ekayana Buddhist Residence Choir (EBRC) membawa hadirin larut dalam suasana hening. Selain paduan suara EBRC, acara ini juga dimeriahkan penyanyi solo asal Bogor, Metta Febriyanti, dan Buddhist Worship. Di akhir acara, panitia memberikan apresiasi kepada guru-guru agama Buddha yang ada di Kota dan Kabupaten Bogor.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara