• Friday, 28 December 2018
  • Surahman Ana
  • 0

Sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Nalanda mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan berupa bakti sosial pengobatan gratis dan pembinaan umat Buddha ini dilaksanakan di Klenteng Hok Tek Bio, Kabupaten Kudus, Sabtu-Minggu (22-23/12).

Pelaksana PKM melibatkan mahasiswa dan dosen dari tiga program studi (prodi) STAB Nalanda; Dharma Acarya, Dharma Usada, dan program pasca sarjana. Menurut keterangan yang diperoleh dari panitia, pemilihan Klenteng Hok Tek Bio sebagai tempat pelaksanaan PKM berdasarkan informasi dan letak klenteng yang strategis berada di tengah-tengah kota, sehingga dapat menjangkau umat Buddha Kudus secara keseluruhan.

“Informasi tentang kondisi umat Buddha Kudus yang menjadi latar belakang kegiatan ini. Berdasarkan data yang kami terima dari berbagai sumber, di Kudus ada sebuah Bio (Hok Tek Bio) yang setahu saya Bio adalah vihara meskipun tampilan luarnya berbentuk klenteng. Tidak ada inovasi kegiatan kemudian anak mudanya juga tidak aktif. Laporan ini saya diskusikan dengan teman-teman bahwa ada kondisi yang perlu diperbaiki. Dari data inilah akhirnya pihak Nalanda memilih untuk mengadakan PKM di Kudus,” jelas Sutrisno, pimpinan STAB Nalanda kepada BuddhaZine.

Karena itu, Sutrisno dan Tim PKM menyiapkan serangkain kegiatan yang dapat menyasar umat Buddha dan masyarakat Kudus segala usia. “Untuk anak-anak usia sekolah, kita adakan bimbingan Sekolah Minggu Buddhis, anak remaja kita adakan turnamen futsal, dosen juga kita sebar untuk memberi ceramah Dhamma ke vihara-vihara dan untuk masyarakat umum kita adakan bakti sosial pengobatan gratis. Untuk pengobatan kami menyiapkan tim dokter yang dibantu oleh mahasiswa jurusan Dharma Usada, juga ada beberapa dokter dan apoteker dari luar Nalanda,” kata Sutrisno.

Pengobatan gratis tidak hanya dikhususkan bagi umat Buddha namun juga bagi umat lain di sekitar klenteng. Pelayanan terbagi menjadi dua sesi, sesi pertama khusus umat Buddha mulai dari pukul 07.00 hingga pukul 12.00, sedangkan untuk pelayanan umum dari pukul 13.00 hingga selesai.

Selain untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya umat Buddha, kegiatan PKM juga mempunyai misi lain yang bermanfaat untuk perkembangan umat, ”Kegiatan ini diadakan dengan harapan bisa menjadi stimulus, kail kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa bangkit untuk mengembangkan potensi mereka. Mungkin bisa potensi ekonominya, organisasinya, solidaritasnya, dan potensi yang lain,” terang Sutrisno.

Baca juga: Spirit Baru STAB Nalanda

Pihak Nalanda menyikapi kegiatan PKM sebagai awal sebuah penelitian akan situasi umat yang membutuhkan kelanjutan berkesinambungan. Jika PKM berhenti hanya pada bakti sosial tanpa adanya tindak lanjut seusai PKM, tentu tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi umat.

Umat Buddha dan warga sekitar klenteng pun memberikan sambutan yang hangat atas kegiatan bakti sosial, mereka mendapatkan banyak manfaat salah satunya dari sisi kesehatan. “Saya sangat senang atas kegiatan ini, bisa membantu masyarakat yang tidak mampu. Saya sendiri merasa terbantu karena saya bermasalah dengan kesehatan mata saya. Tadi ada pengobatan mata terus setelah saya dites mata dan saya diminta untuk mencoba kacamata satu demi satu, bersyukur menemukan kacamata yang cocok. Terutama yang saya dapatkan ini bisa buat baca dan bisa melihat lebih jelas,” tutur Sugiyanto, warga sekitar klenteng.

Melanjutkan kegiatan PKM, malam harinya mahasiswa dibagi beberapa kelompok untuk mengunjungi vihara-vihara di Kudus guna memberikan bimbingan Dhamma kepada umat. Tim BuddhaZine bergabung dengan para mahasiswa yang mengunjungi Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog. Terdapat dua vihara di Desa Rahtawu yang merupakan vihara terjauh dari kota Kudus. Salah satu viharanya bernama Vihara Narada.

Di Vihara Narada, dosen dan para mahasiswa memberikan bimbingan kepada umat dan juga kepada anak-anak Sekolah Minggu. Kehadiran para mahasiswa dan dosen membangkitkan semangat dan antusias umat untuk kembali belajar dan mengembangkan Buddhadhamma.

“Selama ini kami merasa sangat kurang dalam bimbingan, sehingga kami merasa kurang pengalaman, terutama untuk anak-anak dan remaja. Apalagi dengan adanya kondisi semakin berkurangnya generasi umat Buddha di vihara kami. Kebanyakan remaja setelah menginjak dewasa banyak yang berpindah agama baik karena alasan pernikahan maupun alasan lain.

“Kami yang tua-tua sedih dengan keadaan ini, namun dengan adanya bimbingan yang terus menerus harapan kami keyakinan generasi muda menjadi lebih kuat dan tidak gampang goyah. Sebenarnya kunjungan teman-teman mahasiswa kali ini, bagi kami terasa sangat singkat jadi bimbingan yang kami terima, masih kurang,” terang Kamto seorang sekretaris Vihara Narada.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *