• Monday, 5 December 2011
  • Sutar Soemitro
  • 0

Di penghujung tahun 2011 ini, Jakarta akan menjadi tuan rumah sebuah acara Buddhis berkelas internasional, yaitu Konferensi Global Buddhisme ke-7 (7th Global Conference on Buddhism).

Konferensi yang diorganisir oleh Buddhist Fellowship Indonesia ini akan diadakan di Nusa Indah Theatre, Balai Kartini, Jakarta tanggal 10-11 Desember 2011. Akan ada 11 pembicara dari berbagai negara dengan tema besar “Solusi Buddhis untuk Permasalahan di Kehidupan Modern”.

Mereka yang jadi pembicara adalah para master Buddhis dari berbagai aliran dan tokoh Buddhis yang memiliki reputasi internasional. Mereka adalah Ajahn Brahmavamso (Australia), Ajahn Brahmali (Inggris), Ajahn Sujato (Australia), Bhikkhu Kheminda (Indonesia), Guo Jun Fashi (Singapura), Ringu Tulku Rinpoche (Tibet), Venerable Hueiguang (Taiwan), Bhikkhu Jayamedho (Indonesia), Angie Monksfield (Singapura), Danai Chanchaochai (Thailand), dan Dr. Wong Yin Onn (Malaysia).

Acara dua hari ini akan terbagi dalam 7 sesi dan sebuah keynote speech. Temanya seputar hidup dan permasalahannya, mulai dari keragaman agama dan budaya, kekhawatiran dan kemarahan, membina pikiran, ketidakpuasan, rasa bersalah dan penyesalan, meditasi, kematian dan kelahiran kembali, hingga kepemimpinan Buddhis.

Konferensi global Buddhisme ini pertama kali diadakan tahun 2000 di Singapura, dan kemudian secara rutin diadakan setiap 2 tahun. Kota-kota yang pernah menjadi penyelenggara sebelum Jakarta adalah Perth, Auckland, dan dua kali di Singapura dan Kuala Lumpur.

“Tujuan konferensi ini adalah untuk menciptakan sebuah forum tentang topik yang relevan dan sulit untuk didiskusikan oleh pembicara terkait dan delegasi dari berbagai tradisi Buddhis. Konferensi ini memberikankan kesempatan yang unik bagi berbagai sudut pandang untuk berekspresi dan menawarkan solusi,” jelas Angie Monksfield, Presiden Konferensi Global Buddhisme yang juga salah satu pendiri Buddhist Fellowship yang berkantor pusat di Singapura.

Rangkaian konferensi global ini juga menjadi alat untuk mengubah citra Buddhisme sebagai agama yang terbatas di lingkup vihara menjadi sebuah agama yang modern, intelek, dan memiliki pengaruh luas yang akan memecahkan isu-isu dunia paling menantang dalam dunia modern.

Untuk mengikuti konferensi kali ini, Anda harus merogoh kocek yang cukup dalam. Untuk peserta umum, tiket yang paling murah adalah Rp 1 juta. Sedangkan untuk anggota BFI/E paling murah Rp 500 ribu. Cukup mahal memang, tapi rasanya pantas untuk sebuah konferensi dengan pembicara yang banyak dan memiliki reputasi internasional.

Untuk keterangan lebih lengkap tentang konferensi ini, silahkan klik website resminya di http://7thgcb.com

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *