• Thursday, 24 May 2018
  • Sutar Soemitro
  • 0

Gunung Merapi yang beberapa hari ini sedang mengalami erupsi freatik membayangi perayaan Waisak yang akan digelar di beberapa candi yang letaknya dekat dari gunung paling aktif di dunia tersebut.

Bahkan dalam erupsi freatik pada hari Kamis (24/5), paparan debu vulkanik merata mengenai permukaan Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Seperti dikutip dari Tempo, anggota staf Unit Borobudur Balai Konservasi Borobudur, Hari Setyawan menyebut, “Terpaan abu pada candi tipis di bagian atas atau stupa. Hampir merata di seluruh permukaan candi.”

Tim Balai Konservasi Borobudur kini terus mengamati situasi untuk mengantisipasi letusan susulan Gunung Merapi. Mereka saat ini pada tahapan mengkaji abu vulkanis yang mengenai candi. Sampel abu Merapi telah diteliti di laboratorium Balai Konservasi Borobudur.

Selain menguji sampel abu, Balai Konservasi sudah menyiapkan mantel atau penutup untuk bagian stupa dan lantai. “Kami mengikuti prosedur tanggap bencana dan terus memantau perkembangan kondisi Merapi,” ucap Hari.

Baca juga: Jangkauan Hujan Abu Gunung Merapi Mencapai Candi Borobudur

Gunung Merapi kembali meletus pukul 02.56 berdurasi empat menit pada Kamis, 24 Mei 2018. Letusan Merapi terjadi dengan tinggi kolom 6.000 meter ke arah barat dan terdengar dari pos pengamatan Gunung Merapi Ngepos, Kecamatan Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. Sebagian wilayah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diselimuti abu akibat letusan itu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Magelang menyebutkan beberapa wilayah yang terdampak hujan abu Gunung Merapi akibat letusan itu. Wilayah tersebut adalah Desa Tegalrandu, Sumber, Dukun, Ngadipuro, Banyubiru, Muntilan, Menayu, Kalibening, Salaman, Tempuran, Sedayu, Sawangan, dan Mungkid.

Sedangkan letusan Merapi pukul 02.56 dengan tinggi kolom 6.000 meter ke arah barat selama empat menit dan terdengar dari semua pos pengamatan. Status Merapi saat ini masih waspada.

Pada pukul 02.56, terdengar suara gemuruh dari Selo, Kabupaten Boyolali. Tampak kepulan asap dan pijar visual berwarna sinar merah di belakang awan mendung.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto meminta masyarakat tidak panik, tetap tenang, dan selalu waspada dalam beraktivitas. “Gunakan masker dan kaca mata untuk antisipasi jika beraktivitas di luar ruangan,” tuturnya.

Sehari sebelumnya, sebagian wilayah Magelang juga terdampak abu akibat letusan Gunung Merapi.

Walubi sebagai penyelenggara perayaan Waisak di Candi Borobudur dan Mendut masih yakin perayaan akan berjalan lancar. Keyakinan serupa juga ditunjukkan oleh Bhikkhu Ditthi Sampanno, ketua panitia perayaan Waisak di Candi Sewu, Klaten yang digelar oleh Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI).

“Kami tetap berjalan sebagaimana mestinya sampai saat ini. Saat ini kami berpikir bahwa arah erupsi Merapi masih mengarah ke barat utara, jadi kemungkinan sampai ke Candi Sewu sangat kecil,” ujarnya.

Meskipun begitu, panitia tetap mempersiapkan antisipasi. “Saat ini kami juga sedang koordinasi untuk antisipasi, baik Merapi maupun teroris,” tambahnya.

Sedangkan Vihara Dharmasagara Jakarta yang juga akan menggelar perayaan Waisak di Candi Sojiwan, Klaten mempersiapkan masker untuk dibagikan kepada umat sebagai antisipasi. (tempo)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *