• Wednesday, 14 March 2018
  • Siky H Wibowo
  • 0

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis maka ia akan  hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” ~ Pramoedya Ananta Toer

Petikan di atas dilontarkan oleh Siky Hendro Wibowo, pemerhati pendidikan dan buddhaya, tinggal di Tangerang yang didapuk selaku moderator.

Sabtu (10/3) di STAB (Sekolah Tinggi Agama Buddha) Nalanda Jakarta, BuddhaZine mengadakan seminar tentang proses kreatif menulis, diikuti oleh puluhan anak-anak muda yang antusias. Seminar “Menembus Lorong Dharma, Proses Kreatif Menulis” merupakan seminar hasil kerjasama antara BuddhaZine dengan STAB Nalanda.

Dalam sambutannya Lauw Acep selaku ketua STAB Nalanda mengatakan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan yang sangat berkaitan dan relevan dengan dunia akademis. Seorang mahasiswa tidak terlepas dari kegiatan penulisan karya ilmiah, penelitian, proses belajar mengajar, dan sebagainya.

Baca juga: Kathina di STAB Nalanda: Berdana untuk Mengembangkan Buddha Dhamma

BuddhaZine memiliki ikatan emosional dengan STAB Nalanda, karena BuddhaZine memiliki akar di STAB Nalanda. BuddhaZine.com adalah situs berita Buddhis non-sektarian yang didirikan oleh Sutar Soemitro bersama dengan Jo Priastana, mantan dosennya di Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Nalanda Jakarta pada 1 Desember 2011.


Ngasiran saat memaparkan proses kreatif menulis

Menulis adalah kejujuran

Pembicara pertama adalah Ngasiran, Lulusan STAB Nalanda tahun 2010. Salah seorang jurnalis di BuddhaZine yang bergabung dengan BuddhaZine pada 2012. Hingga kini tulisan-tulisannya menambah khazanah informasi Buddhis di tanah air.

Tulisannya kerap menjadi rujukan oleh beberapa organisasi Buddhis maupun beberapa peneliti baik asing maupun dalam negeri.

Dalam paparannya, Ngasiran menekankan bahwa menulis adalah sebuah kebiasaan. Untuk dapat memiliki kemampuan yang baik dalam menulis, dibutuhkan konsistensi. Semakin kita sering menulis, maka inspirasi tulisan akan menjadi semakin lancar dan melimpah.

Selain itu, kita juga harus meningkatkan budaya membaca, karena dengan membaca maka kualitas tulisan kita, kosakata yang digunakan akan semakin kaya. Selain membaca, diperlukan adanya kejujuran dalam menulis.

Tips dalam menulis yang diberikan oleh Ngasiran antara lain adalah 1 hari 50 kata, perkaya tulisan dengan referensi baca, tulisan yang kita tulis haruslah sesuai fakta, no hoax.


Andre Sam dalam sesi seminar proses kreatif menulis

Menulis mencurahkan rasa

Pembicara kedua adalah Andre Sam, pria kelahiran Ngawi, Jawa Timur. Bergabung di BuddhaZine sejak Oktober 2015 sebagai kontributor tulisan dan bagian pengembangan. Pada 2017 memegang bagian redaksi. Fokus di pengembangan penulis-penulis baru.

Andre Sam mengawali materi tentang proses kreatif menulis dengan menggambarkan bahwa dunia saat ini telah mengalami banyak kemajuan dan perkembangan teknologi yang memberikan sarana kemudahan dalam menulis.

Banyak media sosial telah hadir menjadi pilihan kita dalam mengembangkan keterampilan menulis seperti WhatsApp, Facebook, Twiter dsb. Teknologi online merupakan sebuah media yang sangat membantu dalam pemberitaan maupun pembabaran Buddhadharma.

Media sangat memengaruhi opini masyarakat, seperti iklan yang terus menerus mengisi alam bawah sadar manusia. Andre Sam memaparkan secara grafis tentang minat di berita online BuddhaZine, salah satunya ia menunjukkan grafik pengunjung, sebulan melayani hingga 30.000 pengunjung.

Adapun konten yang termasuk viral dan banyak diminati oleh pembaca adalah seputar budaya, sejarah, dan juga isu kekinian.

Baca juga: Bagaimana Peranan Media Buddhis dalam Perkembangan Agama Buddha, Terutama di Era Sosial Media?

Andre Sam lebih memaknai proses kreatif menulis sebagai terapi diri, apakah tulisan kita dapat menyembuhkan diri kita sendiri? Sebagai contoh seorang yang putus cinta bila menulis cenderung bagus, kenapa? Karena orang yang putus cinta mencurahkan segenap rasanya dalam tulisan tersebut dengan sejujur-jujurnya.

Nurani yang dituangkan dan ditransformasikan ke dalam bentuk tulisan akan menjadi karya yang indah. Dalam hal ini proses kehidupan merupakan suatu hal yang mendukung proses kreatif menulis. Aspek kejujuran dan pengalaman hidup menjadi modal bagi dorongan untuk menulis.

Tanya jawab

Pada sesi tanya jawab, ada pertanyaan muncul baik dari dosen maupun mahasiswa peserta seminar. Pertanyaan datang dari Pak Setya Dharma dosen senior di Nalanda seputar tips menulis, bagaimana cara mengirim artikel ke BuddhaZine? Pertanyaan dari Rusdiana tentang bagaimana cara meningkatkan minat menulis? Kiswati mahasiswi semester dua menanyakan tentang bagaimana membuat judul tulisan yang menarik?

Menulis adalah seni, seperti halnya menyanyi, menari, melukis dsb, diperlukan rasa yang tertuang dalam tulisan yang akan kita buat. Bagaimanakah bila menulis dimaknai sebagai sarana untuk mengasah kearifan, kebijaksanaan itu sendiri, mengecilkan ego.

Saat menulis dimaknai sebagai proses meditatif, di mana alam semesta dengan segala kejadian yang terjadi tertuang dalam tulisan melalui diri kita.

Kita hanyalah sekadar alat untuk semesta bekerja. Dengan cara seperti itu maka proses kreatif menulis akan mengalir tak terbatas dan menjadi inspirasi serta aspirasi pencerahan untuk banyak orang. Tertarik menulis? Kirimkan naskahmu ke redaksi@buddhazine.com

Di akhir sesi Pak Tjan Sie Tek selaku Dosen STAB Nalanda mengharapkan kegiatan ini bisa ditindaklanjuti dalam kemasan workshop sehingga peserta dapat secara langsung praktik menulis.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *